Mohon tunggu...
Fajariah Tri Lestari
Fajariah Tri Lestari Mohon Tunggu... lainnya -

Saya adalah seorang sarjana di bidang pendidikan dan juga seorang ibu rumah tangga.\r\nSebagai manusia, Saya ingin mengembangkan pengetahuan dan kemampuan yang Saya miliki.\r\nOleh karena itulah Saya bergabung dengan KOMPASIANA karena KOMPASIANA adalah tempat yang tepat untuk mencari informasi dan berbagi pengetahuan serta pengalaman.\r\n\r\nSemua tulisan yang Saya muat di website ini adalah murni hasil karya Saya sendiri dan bebas dari aktivitas plagiarisme..\r\n\r\n\r\n\r\nTerima Kasih...

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Tindakan Pencurian Pulsa yang Kerap Dilakukan Oleh Provider Kelas Dunia

31 Mei 2014   12:32 Diperbarui: 23 Juni 2015   21:54 438
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
14014897641818821428

Saya dan suami saya sudah berkali-kali mengalami kasus KEHILANGAN PULSA secara misterius. Hanya saja kami tidak selalu mengambil tindakan. Kadang-kadang kami hanya diam saja, namun terkadang kami menelepon customer service. Namun, hasilnya pulsa kami tidak bisa diretur dengan alasan sudah terpakai untuk akses internet lah, berlangganan konten lah, ini lah, itu lah. Padahal faktanya nihil.

Misalnya beberapa hari yang lalu kami mengalami kejadian tersebut untuk kesekian kalinya. Ceritanya begini: Kami berlangganan paket INTERNET HOT PROMO dari TELKOMSEL FLASH UNLIMITED. Ketika saya cek, kuota midnight kami masih sekitar 152 MB. Kemudian jam 9 lewat 1 menit suami saya mentransfer pulsa sebesar Rp65.000. Keesokan harinya, saya pun menggunakannya untuk berinternet pada saat setelah sholat subuh sampai jam 9 kurang 15 (pagi hari). Saat itu kuota midnight masih 112 MB. Kemudian saya menghentikan pemakaian internet tersebut karena kuota midnight hanya berlaku pukul 12 malam sampai 9 pagi. Saat itu kuota midnight masih ada 112 MB. Keesokan harinya, pulsa Rp60.000 hilang dengan tiba-tiba. Padahal kuota midnight saya masih 112 MB dan tidak digunakan untuk berinternet di luar waktu midnight.

Ketika kami menghubungi customer service. Namun, hasilnya pulsa kami dianggap  sudah terpakai untuk akses internet. Padahal sisa kuota masih ratusan megabyte.

Oh My God, what the hell are you talking about????

It doesn’t make any sense….

Dan setelah saya telusuri di dunia nyata dan dunia maya, ternyata sangat banyak korban pencurian pulsa/kehilangan pulsa dari berbagai operator/provider. Namun, memang ada satu atau dua operator/provider yang sepertinya sangat gemar dan hobby melakukan tindakan kriminal tersebut. Kejadian seperti itu terjadi secara terus-menerus, berulang-ulang, lagi, lagi, dan lagi. Sudah tidak terhitung berapa kali kita mengalaminya. Dan entah sampai kapan kami harus main “kucing-kucingan” dengan para operator nakal itu.

Memang tidak bisa dipungkiri, bahwa perusahaan-perusahaan tersebut termasuk ke dalam golongan perusahaan yang profit oriented. Tapi bukan berarti mereka mengesampingkan aspek moral dan etika dalam mencari keuntungan.

Apakah layak suatu perusahaan mencari keuntungan dengan cara melanggar etika?

Apakah layak suatu perusahaan mencari keuntungan dengan cara melakukan tindakan melawan hukum?

Apakah layak suatu perusahaan mencari keuntungan dengan cara bertindak kriminal?

Apakah layak suatu perusahaan mencari keuntungan dengan cara menipu penggunanya?

Apakah layak suatu perusahaan mencari keuntungan dengan cara mencuri pulsa pelanggannya sendiri?

Bukan masalah nominal pulsa yang hilang yang kami permasalahkan, namun PELANGGARAN ETIKA BISNIS YANG DITERAPKAN OLEH PARA PROVIDER TELEKOMUNIKASI INILAH yang membuat kami geram. Pulsa yang tidak seberapa mungkin bisa kami beli lagi di counter pulsa, tapiTINDAKAN KRIMINAL YANG TERUS-MENERUS DILAKUKAN OLEH PERUSAHAAN-PERUSAHAAN INI tidak bisa dibiarkan begitu saja.

Coba kita hitung berapa ratus miliar “LABA HITAM” yang diraup oleh perusahaan-perusahaan tersebut dari aktivitas PENCURIAN PULSA. Entah mengapa pihak-pihak berwajib, lembaga pengawas pemerintah, YLKI, dan pihak lainnya tidak mengambil tindakan tegas untuk memberikan sanksi atau kompensasi yang pantas. Tidak ada kesungguhan dan ketegasan untuk menindak perusahaan-perusahaan yang terindikasi melakukan pelanggaran hukum. Dan bukan tidak mungkin kita kerap mengalami kehilangan pulsa di saat kita tidak menyadarinya.

Belum lagi kasus pencurian pulsa yang terjadi akibat kerjasama PROVIDER-PROVIDER tersebut dengan berbagai perusahaan penyedia konten seperti layanan zodiac, layanan humor, layanan konsultasi asmara, layanan download aplikasi, dll. Layanan RBT juga kerap dijadikan modus operandi untuk menghalalkan aktivitas pencurian pulsa.

Saya beberapa kali mengalami hal tersebut. Tiba-tiba ketika nomor handphone saya ditelepon ada RBT atau NSP nya, padahal saya tidak pernah mendaftar. Kalaupun saya mendaftar pastilah saya akan memilih lagu yang saya sukai, bukan lagu asal-asalan dari penyanyi yang ga jelas. Dan ketika saya cek pulsa ternyata pulsa saya sudah ludes terpotong gara-gara nada sambung pribadi tersebut.

Ketika saya hubungi customer servicenya, barulah mereka mengakui bahwa saya diikutsertakan pada promo nada sambung pribadi dengan diskon 20% dari harga bulanan yang berlaku untuk 1 bulan pertama. Untuk bulan berikutnya harga normal.

Sontak saja saya merasa kesal. Kalaupun mereka ingin menawarkan promo RBT ya silahkan saja, itu hak mereka. Tapi kan seharusnya mereka konfirmasi dulu kepada konsumen, apakah konsumen mau membeli nada sambung promosi tersebut. BUKANNYA MALAH SEENAKNYA MEMASANG RBT KEPADA KONSUMEN TANPA PERSETUJUAN DAN KONFIRMASI. Itu namanya kriminil. Saya sangat kecewa sekali karena pulsa saya terkuras habis oleh operator yang tidak berkualitas dengan lagu yang ga jelas.

Tanpa kita sadari, pulsa kita terus-menerus disedot oleh konten-konten tersebut. Padahal kita tidak pernah mendaftar atau berlangganan konten tersebut. Ketika kita sadari, barulah PROVIDER tersebut mengakui bahwa mereka bekerja sama dengan perusahaan penyedia konten tersebut. Lantas, mengapa kita (konsumen) tidak diberitahu/dikonfirmasi terlebih dahulu jika akan diikutsertakan ke dalam konten berlangganan tersebut? Jelas, ini adalah akal-akalan perusahaan untuk meraup untung yang besar dengan cara yang tidak bertanggung jawab.

Mungkin kita semua para pengguna yang terdzalimi harus bersatu-padu melakukan gugatan CLASS ACTION. Itu pun belum menjamin akan terselesaikannya masalah pencurian pulsa ini. Karena sepertinya “melakukan tindakan kriminal” sudah menjadi budaya yang mengakar kuat dan sangat sulit dihapus.

#Provider kelas dunia, tapi kok melakukan tindak pidana pencurian pulsa??.

Gak level coy...

©TheFamousz Gorgeousz

Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun