Jam dinding, sarang laba-laba, dan pagi yang tak kunjung menyapa
Terkadang, aku ingin menjadi seorang yang sama sekali baru untukmu
Kau melihatku bukan dari aib-aibku
Ku berharap suatu pagi kita terbangun di tepi-tepi pantai
Aku anugerah terbaikmu dan kau anugerah terbaikku
Kita hirup udara bercampur butiran pasir putihÂ
Kau dan aku berkelakar hingga mentari enggan menampakkan wujudnya.
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!