Mohon tunggu...
Anjas Permata
Anjas Permata Mohon Tunggu... Konsultan - Master Hypnotherapist

Trainer Hypnosis, Master Hypnotherapist, Professional Executive, CEO Rumah Hipnoterapi, CEO Mind Power Master Institute, Ketua DPD Perkumpulan Komunitas Hipnotis Indonesia (PKHI)

Selanjutnya

Tutup

Kurma Pilihan

Mengenang Almarhum Riyanto, Sang Pahlawan Kemanusiaan dan Pahlawan Toleransi Beragama

17 April 2022   15:35 Diperbarui: 17 April 2022   15:41 1425
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

"Kamu niatkan jaga Indonesia kalau nggak mau jaga Gereja. Sebab gereja itu ada di Indonesia, tanah air kita. Tidak boleh ada yang mengganggu tempat ibadah agama apapun di bumi Indonesia." -Gus Dur

Pernyataan tersebut sontak menjadi pelecut semua anggota Banser di seluruh Indonesia untuk bahu-membahu melaksanakan pengamanan gereja. Tidak terkecuali Riyanto sang pemuda penggemar vespa.

Gereja Eben Haezer, Jl. Kartini, Kota Mojokerto. Sumber: dokumentasi pribadi
Gereja Eben Haezer, Jl. Kartini, Kota Mojokerto. Sumber: dokumentasi pribadi

Tepat pukul 19.45WIB saat jemaat gereja Eben Haezer melaksanakan ibadah misa Natal, Riyanto bersama tiga orang rekannya mendapatkan laporan adanya benda mencurigakan yang diletakkan dibawah telepon umum.

Riyanto berinisiatif untuk mengambil benda yang terbungkus plastik tersebut kemudian menyerahkan kepada seorang polisi (Aiptu Agus Prayitno Handoko) yang ikut berjaga di pos penjagaan. Setelah diperiksa dan dibuka sekitar pukul 20.30WIB, betapa kagetnya karena bungkusan tersebut mengeluarkan percikan api dan diduga kuat merupakan bom.

Aiptu Agus kemudian berteriak agar semuanya mundur dan tiarap untuk melindungi diri. Namun alih-alih mengikuti perintah, Riyanto justru mengambil bungkusan tersebut dan membawa keluar menjauhi area gereja.


Nahas belum sempat dibuang jauh, bom itu justru meledak di tangan Riyanto, tubuhnya terpental sejauh 30 meter dari lokasi ledakan. Tak lama setelah itu, bom kedua juga ikut meledak.

Berkat aksi heroik Riyanto, tidak ada korban yang jatuh. Riyanto telah menyelamatkan ratusan jemaat yang sedang beribadah. Rekan-rekan yang sedang bertugas juga turut selamat dari ledakan, mereka hanya menderita luka ringan karena serpihan kaca jendela.

Malam Natal tahun 2000 memang menjadi malam yang mencekam, karena ledakan bom juga terjadi di beberapa gereja antara lain Jakarta, Batam, Pekanbaru, Pangandaran dan lain-lain.

Kediaman Riyanto. Sumber: dokumentasi pribadi
Kediaman Riyanto. Sumber: dokumentasi pribadi

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun