Mohon tunggu...
Anjas Permata
Anjas Permata Mohon Tunggu... Konsultan - Master Hypnotherapist

Trainer Hypnosis, Master Hypnotherapist, Professional Executive, CEO Rumah Hipnoterapi, CEO Mind Power Master Institute, Ketua DPD Perkumpulan Komunitas Hipnotis Indonesia (PKHI)

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

10 (Sepuluh) Alasan yang Membuat Saya Gemar Menulis di Kompasiana

8 Agustus 2021   00:04 Diperbarui: 14 Agustus 2021   12:45 630
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Halaman depan dan beragam fitur penulis kompasiana. Sumber: dokumentasi pribadi
Halaman depan dan beragam fitur penulis kompasiana. Sumber: dokumentasi pribadi

Sebagai penulis tentu yang kita harapkan adalah tulisan kita banyak yang baca (hehe...). Agar tujuan itu tercapai, beberapa hal harus kita perhatikan antara lain topik tulisan, gaya menulis, gaya berbahasa hingga tampilan yang memikat.

Terkadang yang saya sebutkan terkahir ini menjadi pintu masuk keterbacaan selain dari judul tulisan. Nah..untuk urusan fitur-fitur blogging beserta kelengkapan lainnya, saya menilai bahwa Kompasiana telah memberikan fasilitas fitur yang sederhana dan mudah namun tetap berkualitas.

Sebagai penulis, saya merasa sangat dimanjakan oleh bermacam fitur yang gampang dipelajari dan dikuasai. Inilah salah satu alasan yang membuat saya semakin betah menulis di Kompasiana. 

2. Tingkat Keterbacaan 

Statistik Akun The Architect di Kompasiana. Sumber: dukumentasi pribadi
Statistik Akun The Architect di Kompasiana. Sumber: dukumentasi pribadi

Sebelum bergabung dengan Kompasiana, saya sempat membuat blog pribadi di salah satu situs blogging. Saya sudah mengisinya dengan beberapa artikel, namun sayang untuk membuat blog pribadi kita berkembang memang diperlukan fokus dan ketekunan level dewa kawan (hihi..).

Bayangkan untuk mendapatkan keterbacaan sejumlah 100 pembaca saja, saya harus "mengemis" pembaca dengan menyebarkan link  kesana kemari. Butuh waktu lebih dari 3 bulan agar satu artikel dibaca 100 kali.

Saya menyadari bahwa mungkin saat ini menulis baru sekedar hobi bukan mata pencaharian, sehingga saya tidak punya banyak waktu untuk mengembangkan blog pribadi.

Berbeda halnya dengan Kompasiana yang telah memiliki anggota ratusan ribu dan berbagai media promosi tulisan mulai dari instagram, twitter, facebook hingga pengiriman melalui email. Semua itu menciptakan pembaca-pembaca mikro semakin banyak. Jadi saya tidak perlu lagi "mengemis" pembaca.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun