Tiga hari kemudian Nabi Ibrahim datang dan dengan senang hati mengijinkan suku Jurhum menjadi tetangga. Setelah beberapa lama perkembangan lokasi itu semakin ramai. Nabi Ibrahim pun senang melihatnya. Hajar dan Nabi Ismail tinggal disitu bertetangga dengan suku Jurhum yang hidup rukun dan damai.
Hingga suatu hari Allah Swt memerintahkan kepada Nabi Ibrahim untuk membangun Ka'bah di posisi Qubah yang sebelumnya sudah diturunkan kepada Nabi Adam As pada masa lalu. Bersama Ismail anaknya, Nabi Ibrahim meninggikan posisi Ka'bah hingga tujuh hasta. Malaikat Jibril juga ikut membantu dengan memberikan informasi mengenai posisi tepat Qubah. Kemudian juga membawakan Hajar Aswad dan meletakkan diposisi yang benar.
Selama beberapa waktu mereka berdua membangun Ka'bah dan akhirnya penyempurnaan dilakukan oleh Nabi Ibrahim dengan membangun dua pintu (Timur dan Barat) yang menandakan rampungnya proses pembangunan Ka'bah. Setelah semua usai, Nabi Ibrahim bersama Nabi Ismail menjalankan ibadah haji untuk pertama kalinya.
Sejak saat itu ibadah haji dilakukan oleh kaum Muslimin dan Muslimah setiap tahunnya dengan berziarah mengunjungi Ka'bah. Tetapi sayang sepeninggal Nabi Ibrahim, mulai banyak peziarah yang melenceng dari ajaran dan tata cara ibadah Haji. Adalah Amar bin Luhay seorang tokoh Mekkah yang memulai melakukan penodaan terhadap kesucian ibadah haji dengan menaruh patung dan berhala di sekitar Ka'bah.
Perilaku menyimpang ini berlangsung hingga 2.000 tahun lamanya. Hingga masa Muhammad SAW diutus menjadi Nabi dan Rasul terakhir umat manusia di dunia. Beliau mengembalikan kesucian ibadah haji dengan membersihkan patung serta berhala disekitar Ka'bah. Beliau juga mengembalikan tata cara ibadah haji sesuai dengan ajaran Nabi Ibrahim As.
Saat ini kita sebagai umat Nabi Muhammad SAW tentu harusnya meneladani semua hal yang diajarkan dan dicontohkan oleh beliau termasuk melaksanakan ibadah haji. Apalagi ibadah haji itu sekarang bisa dilakukan sejak dini alias haji muda. Bahkan tren haji muda di Indonesia sekarang semakin lama semakin meningkat. Kaum muda dan milenial bahkan memasukkan ibadah haji ke dalam rencana hidupnya.
Berikut ini tiga alasan mengapa haji muda itu keren.
1. Menjalankan Rukun Islam Kelima
Sebagai umat Islam sudah barang tentu kita familiar dengan Rukun Islam (Membaca Syahadat, Mendirikan Sholat, Menunaikan Puasa, Membayar Zakat, dan Menunaikan Ibadah Haji). Maka jika saya dan Anda berkesempatan besar untuk menunaikan ibadah haji di usia muda, maka lengkaplah Rukun Islam yang selama ini menjadi pedoman kita bersama. That's awesome brooo...