Mohon tunggu...
Thamrin Dahlan
Thamrin Dahlan Mohon Tunggu... Guru - Saya seorang Purnawirawan Polri. Saat ini aktif memberikan kuliah. Profesi Jurnalis, Penulis produktif telah menerbitkan 24 buku. Organisasi ILUNI Pasca Sarjana Universitas Indonesia.

Mott Menulis Sharing, connecting on rainbow. Pena Sehat Pena Kawan Pena Saran

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Belajar Ilmu Kehilangan Dahlan Iskan

3 Januari 2023   07:33 Diperbarui: 3 Januari 2023   07:46 227
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Belajar Menyikapi Kehilangan

Ini dia kisah haru biru Kaum Perusuh selama 2 hari 1 malam di Agrowisata Agrinex Pandeglang Banten. Menutup akhir tahun 2022 di perkebunan buah buahan Desa Cikeusik milik Ibu Rifda Ammarina menyisakan kenangan terbaik sepanjang tahun

20 Perusuh anak buah Dahlan Iskan mendapat hadiah terindah nan tiada disangka duga

  • Susi Susanti pakai Raket Yonex
  • Juara Olympiade banggakan Indonesia
  • 20 Perusuh di muliakan nginap di Agrinex
  • Terima kasih banyak Abah dan Bu Rifda

Duka  selama 2022 terbalas sudah. Menjelma jadi  suka ria.  Itulah pengalaman jasmani rohani  bersebab berbagi duka sejujurnya mengurangi  beban derita.  Apalagi disampaikan ke kaum Perusuh. Status sahabat dunia maya merubah menjadi sahabat dunia nyata.

Kebersamaan sejatinya tertaut karib ketika enerji hati tersambung.  Kerendahan hati seorang Mantan Menteri BUMN mencairkan suasana. Hadirin terharu mendengarkan kisah hidup Abah. Beliau seorang survival handal.

Disana ada pelajaran penting tentang kehidupan.  Abah berkisah  bagaimana sikap Ayahanda ketika melepas putri sulung (nan patah hati) merantau ke Kalimantan. Kehilangan nan tidak di tangiskan.  Belajar ikhlas  menerima  keadaan sesulit apapun.

Kehilangan harta bahkan nanti nyawa wajib hukumnya disikapi Ikhlas. Tahun 2022 Abah merasakan duka sangat bersangat.  Hanya 20 perusuh yang tahu berapa besarnya kehilangan harta benda pada perniagaan batubara di Kalimantan.

Kami tertegun.  Wahai dikau seorang nan sangat terkenal betapa tegar kuatnya dirimu menahan derita. Seandainya kehilangan seperti itu kami alami (tanpa dibekali makna sejati kehilangan) entah apa yang akan terjadi.

Sarasehan disway yang tadinya sendu berubah menjadi ceria.  Satu persatu perusuh di absen. Pertanyaan sama

" Anda SMA dimana"

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun