Mohon tunggu...
Thamrin Dahlan
Thamrin Dahlan Mohon Tunggu... Guru - Saya seorang Purnawirawan Polri. Saat ini aktif memberikan kuliah. Profesi Jurnalis, Penulis produktif telah menerbitkan 24 buku. Organisasi ILUNI Pasca Sarjana Universitas Indonesia.

Mott Menulis Sharing, connecting on rainbow. Pena Sehat Pena Kawan Pena Saran

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Indahnya Indonesia dari Bukber ke Halal Bi Halal

11 Juni 2019   16:06 Diperbarui: 11 Juni 2019   16:31 49
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

            

beda tipis antara ikhlas dan rela
dua duanya terkait niat dan rasa
sungguh indah Negeri Pancasila
sesudah Bukber ada HBH juga

Orang Indonesia memang paling hebat sedunia. Kehebatan itu mengalahkan bangsa lain di lihat dari sisi banyaknya undangan makan dalam hitungan sebulan. Maksudnya undangan makan itu hanyalah deretan kedua ketika berbagai acara diselenggarakan. Tak nendang dan tidak lengkap rasanya kalau acara kumpul kumpul tidak di hidangkan makan. Jadi istilah mangan ora mangan pokoke kumpul tidak berlaku disini.

Anda tentu bertanya apa itu kepanjangan BPB dan HBH.  Di era banyak singkatan seperti saat ini tentu perlu di defenisikan terlebih dulu agar jelas apa makna dari dua singkatan tersebut.  Kalau kepanjangan MPR, DPR dan NKRI pastilah semua warga paham.  Sebentar, kini ada lagi singkatan CT. CT bukanlah berarti orang paling tajir di Indonesia Bapak Chairul Tanjung, tetapi CT di sini bermakna Calon Tunggal. 

jumlah jari pastilah lima
bertumpu satu jari mengepal
bila tak datang buka bersama
sempatkan hadir di halal bi halal

Bu Risma saking populernya di Surabaya, tidak ada calon lain yang berani maju ke pilkada serentak di akhir tahun 2015. Maka jadilah beliau CT yang jangan diplesetkan menjadi Cuci Tangan  bagi Parpol yang tidak berminat mencalonkan kadernya di beberapa daerah karena takut kalah (buang buang uang). Harap maklum petahana (incumbent) sekelas Bu Risma lebih berpeluang menjabat kembali. Sapa seng lawang.

Kembali ke BPB dan HBH. Singkatan ini memang belum lazim didengar penduduk, namun ketika dipanjangkan maka keluarlah suara serentak ...ooooo.  Menurut hemat awak BPB itu kepanjangan dari Buka Puasa Bersama dan HBH merupakan makna dari Halal Bi Halal. Ketika memasuki minggu kedua ramadhan maka mulailah datang undangan Bukber.   

kenapa presiden harus dikawal
bukankah beliau sedang liburan
halal bihalal di bulan syawal
ketemu kerabat salam salaman

Tergantung seberapa banyak komunitas yang digeluti seorang warga.  Semakin banyak dia berperan dan bergabung pada komunitas maka semakin banyak pula khalayak yang mengundang beliau untuk hadir di acara BPB.

Lihat saja Pak Presiden kita.  Dari hari kehari juru masak istana tidak perlu repot repot menyediakan cendol atau kolak.  Pak Presiden dengan senang hati menghadiri berbagai undangan baik yang datang dari pihak pemerintahan maupun yang datang dari pihak swasta.  Kehadiran Presiden merupakan kehormtan bagi diri Beliau sendiri dan juga kesuksesan Panitia BPB karena acara mereka menjadi pilihan Presiden diantara 30 hari berbuka  puasa diluar istana.

jangan lupa mengisi pulsa
syarat hubungan dunia maya
tidak ada halal bi halal di desa
besebab warga sering bersua

Itu BPB setingkat  Presiden dan para pejabat setingkat eselon 1 dan eselon 2.  BPB warga sesuai dengan kapasitasnya masing masing dari tingkat RT, Masjid, Pesantren dan lain lain komunitas.  Komunitas BPB itu bisa jadi kumpulan orang pernah satu sekolah, sesama penulis, sesama pedagang, sesama hobi olahraga, sesama orang sekampung dirantau atau sesama kader politik dan lain lain komunitas.

Nah setelah BPB berlalu seiring dengan tuntasnya kewajiban berpuasa maka  beberapa minggu setelah itu datanglah HBH. Acara Halal Bi Halal ini lebih kepada pendekatan bermaaf maafan antar sanak keluarga, tetangga dan para pejabat kantoran serta sesiapa yang memiliki komunitas beragam. Seperti BPB maka HBH bisa dilakukan di siang hari terutama minggu ke dua bulan Syawal.  

singkat perjalanan  naik kereta
tak perlu lagi membawa bekal
karena sibuk nya si orang kota
bersua saudara di halal bihalal

Warga tidak lagi berpuasa terutama yang telah mengkhatamkan puasa enam hari  di bulan syawal. Halal bi Halal berubah dari sekedar bermaaf maafan menjadi tradisi adat istiadat yang melekat orang Indonesia. Rasanya kurang lengkap bila puasa sebulan penuh itu tidak ditutup dengan HBH.

HBH lebih banyak dilakukan orang kota. Orang desa sangat jarang sekali menyelenggarakan Halal Bi Halal, bahkan mungkin tidak ada HBH di desa pedalaman. Pasalnya orang desa lebih sederhana.   Ketika berlebaran seluruh warga desa saling berkunjung dari rumah kerumah.  Disamping memang penduduknya sedikit toh mereka tetap bertemu setiap hari.  

Pertemuan itu bisa jadi di sawah, di pasar atau di simpang jalan ketika berpapasan menuju tempat kerja masing masing.  Jadi buat apa HBH lagi, toh kita bukan orang kota yang punya kesibukan luar biasa sehingga sesama tetangga terkadang dalam setahun belum tentu bertemu sekali.

BHP, 11 Juni 2019

Salamsalaman

TD

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun