Mohon tunggu...
Thamrin Dahlan
Thamrin Dahlan Mohon Tunggu... Guru - Saya seorang Purnawirawan Polri. Saat ini aktif memberikan kuliah. Profesi Jurnalis, Penulis produktif telah menerbitkan 24 buku. Organisasi ILUNI Pasca Sarjana Universitas Indonesia.

Mott Menulis Sharing, connecting on rainbow. Pena Sehat Pena Kawan Pena Saran

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Enam Jam Belajar Mengaji dengan Ustad Abdul Somad

28 November 2017   22:37 Diperbarui: 29 November 2017   07:24 5363
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Seperti di beritakan oleh portal resmi MPR RI 4/11/2017  Akhir pekan dimanfaatkan Ketua MPR  Zulkifli Hasan untuk mengikuti Tabligh Akbar di Masjid Baitul Hakim  Cipinang, Sabtu (4/11). Kehadiran Zulkifli Hasan untuk bertemu langsung  pengisi acara Ustad Abdul Somad “Saya  pendengar setia ceramah Ustad Abdul Somad.  Kalau lagi macet,  perjalanan jauh bahkan mau tidur saya sempatkan buka video Ustadz Somad  di Youtube atau Facebook,” kata Zulkifli Hasan 

Bukan pula meniru Ketua MPR RI awak ikut ikutan mendengar ceramah Ustazd Abdul Somad, tetapi tampaknya dimanapun bertemu sahabat seiman tak lepas pembicaraan tentang ustazd yang berasal dari Pekanbaru, dia orang melayu. Malah ada jamaah yang berharap Ustad kita ini bisa mengisi kekosongan majelis taklim dengan dai serupa Buya Hamka.  Oleh karena itu ada rasa penasaran di hati awak siapa sebenarnya Ustazd kondang non selebritis ini.

Bada Shalat Subuh Selasa 28 November 2017 sampai menjelang Shalat  Dzhuhur awak belajar mengaji.  Bukan sembarang belajar mengaji namun  kali ini ada 2 hal unik yang awak alami.   Pertama, mengaji melalui  media online dalam artian mendengarkan rekaman ceramah Ustazd Abdul  Somad di yuotube.  Kedua,  ceramah dan tanya jawab  di saksikan  selama 6 jam lebih dari berbagai sumber dan beberapa tempat.

 Untuk mengenal  lebih jauh tentang seseorang tentu kita harus menelaah  secara langsung kegiatan beliau baik dari berita media sosial maupun dari perilaku sehari  hari.   Satu hal yang istimewa dan perlu di catat  bahwa Ustazd Abdul Somad berjanji  tidak akan mau di kontrak media Televisi untuk ceramah (periodik / berserial)  karena tidak mau terikat.  Selain itu tugas berdakwah semata hanya untuk  mengenalkan ke Agung an  Allah SWT kepada umat manusia di pelosok tanah air. Artinya bukan  cita cita menjadi orang terkenal ber label ustadz dunia selebritis 

Pertama. Awak menyaksikan dengan cermat ceramah beliau di Labuhan Batu. Selama 90 menit tanpa terputus Ustadz Abdul Somad memukau  jamaah. Awak suka sekali dengan logat Melayu ditingkahi oleh humor segar sehingga pesan pesan yang disampaikan bisa dipahami. Salah satu contoh Ustazd mengibaratkan hakekat   persatuan seperti 5 jari telapak tangan. Ustazd Abdul Somad mengatakan Pejabat seperti jari telunjuk  dalam artian kekuasaan.  Oleh karena itu dengan telunjuk bisa perintah sana sini. Kekuasaan seorang Pejabat yang dilandasi Iman  bisa menerbitkan Peraturan Daerah.  Tentu saja Perda terkait kemaslahatan umat berupa pelarangan narkoba , riba dan pelarangan  peri laku maksiat yang meresahkan masyarakat.

Kelebihan Ustazd Abdul Somad adalah kemampuan menyegarkan suasana.  Menyapa segenap hadirin apatah itu TNI, Polri termasuk Polwan, ibu ibu, Para Ustazd di sebut satu satu sebagai bentuk penghormatan.  Seluruh jamaah tak ada yang lupa disebut dalam ceramah. Dalam setiap tausyah Ustazd mengatakan durasi ceramah  seperti ukuran botol minuman mineral 600 cc yang bermakna ceramah berlangsung selama 60 menit. Ada pula panitia yang menyorongkan tambahan satu gelas air mineral. " ini pesan terselubung meminta waktu ceramah di tambah 30 menit"

Kemudian awak terkesima mendengarkan rekaman youtube ceramah di Malaysia.  Subhanalllah ketika diadakan tanya jawab Ustazd Somad menjawab semua pertanyaan dengan mensitir referensi buku buku karangan para Ulama Timur Tengah.  Keluasan ilmu di luar kepala alias hapal tersimpan dalam memory permanent. Layaknya sebuah flashdisk cerdas mengalir deras menjelaskan secara sistimatis masalah masalah agama sehingga  mudah dimengerti. Ternyata Ustazd Somad paseh pula berbahasa Malaysia di tingkahi pula oleh rangkaian pantun sebagai adat istiadat nan melekat di semenanjung melayu.

somad345-5a1df3a9677ffb7c7d148ea2.jpeg
somad345-5a1df3a9677ffb7c7d148ea2.jpeg
Sumber : Portal Resmi MPR RI

Selama 6 jam entah sudah berapa banyak awak mendengarkan rekaman ceramah Ustazd Somad di berbagai komunitas dan tempat.  Satu hal yang menjadi kelebihan Dai kita ini adalah sessi tanya jawab dengan jamaah secara langsung.  Pertanyaan jemaah diitulis dikertas kecil atau juga disampaikan secara langsung.  Hampir 90 % jawaban bisa di berikan Ustazd kalaupun ada yang belum terjawab maka secara terus terang Beliau minta maaf dan akan mencari referensi yang lebih akurat dan dapat dipercaya. Apabila  waktu tersedia terlalu singkat sementara pertanyaan masih banyak Ustazd menganjurkan jamaah bertanya kepada Mbah google,  kliq saja Abdul Somad. " ada semua jawaban disitu"

Awak tergelak ketika Ustazd Abdul Somad secara bercanda mengatakan bahwa  seumur hidup baru sekali ini merasakan kenikmatan luar biasa.  Pasalnya ketika memenuhi undangan Ustazd Arifin Ilham di kawasan sentul Bogor,  Beliau di antar oleh Ustazd Felix Siauw naik mobil mewah. "Biasanya awak di jemput antar oleh mobil angkutan sayur ketika memenuhi undangan ceramah di daerah terpencil Propinsi Riau".    Satu lagi yang membuat jamaah tersenyum ketika Ustazd Somad mengatakan akan memikirkan dua kali memenuhi undangan Ustazd Arifin bersebab takut ketularan poligami. 

Kedalaman ilmu pengetahuan Agama Ustazd Somad bolehlah dikatakan lengkap karena selain memberikan ceramah Beliau juga penulis dan telah menerbitkan beberapa buku.  Bahkan rekaman ceramah yang ter rekam di you tube sudah di tonton ratusan ribu umat. Satu hal lagi suara Ustad Somad memang menungkinkan jamaah tetap terkesima mendengarkan karena volume suara bariton (berat) dan tidak menurun sedikitpun nada suara walaupun ceramah berlangsung satu jam lebih.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun