Pembentukan Opini Publik
Sesungguhnya muara dari berita hoax adalah pembentukan opini publik.   Oleh karena itu penggiat media sosial  sebagai konsumen informasi  wajib hukumnya menyadari bahwa anda memiliki  posisi ganda yaitu sebagai distributor berita.  Berita hoax tidak memiliki kekuatan ketika informasi itu berhenti di gadget anda.  Ketika semua penduduk Indonesia memiliki pemahaman tentang bagaimana cara terbaik mengantisipasi berita Hoax, maka Pekerjaan Kemenkominfo sangat terbantu. Terkait dengan hal itu maka sosialisasi Turn Back Hoax seperti yang dilaksanakan di 7 kota:  Jakarta, Bandung, Semarang, Solo, Wonosobo, Jogjakarta dan Surabaya  pada hari Minggu 8 Januari 2017  merupakan kegiatan positif dalam upaya sosialisasi bagaimana cara terbaik memusnahkan berita Hoax.
Atas budi baik Bapak Gun Gun Siswadi saya mendapat informasi yang dipastikan bukan Hoax tentang kegiatan  Deklarasi  Masyarakat Anti Hoax di acara Car Free Day.  Pak Gun adalah mitra blogger ketika beliau menjabat sebagai Direktur di Deputy Pencegahan Badan Narkotika Nasional (BNN).  Gayung bersambut, kebetulan di akhir tahun 2016 saya baru saja menerbitkan buku Bukan Hoax.  Buku ke 10 tersebut pada awalnya berjudul Dijamin Bukan Hoax, karena dalam  buku hanya terdapat 2 topik yang membahas khusus tentang Hoax.  Namun berkat saran beberapa kerabat buku di beri judul Bukan Hoax, dengan pertimbangan ada nilai jual.Â
5 artikel dalam buku dapat dipertangung jawabkan karena tidak ada berita bohong alias Hoax.  Setelah pensiun tahun 2010 dari BNN  kini  berprofesi sebagai Dosen dan Jurnalis  serta Marbot Masjid.  Dalam kapasitas sebagai penulis  kemudian membentuk Komunitas Penasehat, Pena Kawan dan Penasehat  dengan  motto menulis Sharing and Connecting on Rainbow.  Sesuai pula dengan ungkapan Sastrawan Buya Hamka yang berujar, biarlah tulisanmu itu membela dirinya sendiri, biarlah buku mu itu mengikuti takdirnya, maka buku Bukan Hoax atas jasa Pak Gun Gun Siswadi di terima oleh Bapak Rudiantara Menteri Komunikasi dan Informatika  Republik Indonesia. Kesan pertama dari Pak Menteri,  buku Bukan Hoax  ini harus diperbanyak dan diedarkan.
Sumber Dokumen TD
Menkominfo  menyampaikankan Pemerintah concern terhadap merebaknya hoax di berbagai media sosial. Pemerintah bukan tidak ingin dikritik, kritik akan diterima oleh Pemerintah. Tetapi yang terutama adalah bagaimana Indonesia ini memiliki dunia maya yang lebih sehat, lebih bermanfaat, serta berkualitas bagi seluruh masyarakat, termasuk saya sendiri selaku Menteri.  Selanjutnya dari maraknya Hoax di Internet. media sosial maupun layanan aplikasi lainnya.
Bapak Rudiantara  menambahkan Pemerintah dalam menanggulangi munculnya hoax di berbagai situs dan media sosial dilakukan penapisan atau pemblokiran, akan tetapi ini merupakan langkah akhir. Keberhasilan Pemerintah bukan karena jumlah banyaknya situs yang telah diblokir akan tetapi bagaimana masyarakat diharapkan bisa menapis sendiri sebelum menyampaikan, mendistribusikan konten itu.  Pemerintah bukan senang justru sedih, kenapa situs sedemikian sangat banyak. https://kominfo.go.id/content/detail/8710/siaran-pers-no-2hmkominfo012017-tentang-gerakan-bersama-anti-hoax-dan-peluncuran-turnbackhoaxid/0/siaran_pers
Government Public Relations
Pak Gun memperkenalkan saya kepada Sekjen Kemenkominfo Ibu Farida Dwi Cahyarini, Dirjen Aplikasi Informatika Bapak Semuel A. Pangerapan dan Dirjen Informasi dan Komunikasi Publik Ibu Rosarita Niken Widiastuti .  Memang sudah niat di acara Deklarasi Masyarakat Anti Hoax  saya membawa 12 buku, semua menerima hadiah Buku Bukan Hoax termasuk Artis Olga Lidya yang bertindak sebagai presenter di Acara Deklarasi Masyarakat Anti Hoax. .  Buku di sampaikan pula kepada beberapa sobat jurnalis dan repoter televisi.Â
Sekjen Kemenkominfo Ibu Farida Dwi Cahyarini ketika berbincang memperlihatkan dari gadget beliau tentang berita Hoax.  Informasi tersebut menggunakan Logo Resmi Kemenkominfo yang isinya mendiskritkan kebijakan Pemerintah.  Untung berita itu secara cepat di klarifikasi (counter) oleh Kemenkominfo  sehingga netizen yang terlanjur menyebarkan tanpa chek and recheck  mendapat pelajaran  penting.  Artinya jangan terburu buru percaya terhadap setiap berita kecuali tausyah.  Lebih baik diam kemudian  hapus.