"Pelan-pelan, ya?" pintanya.
Aku tertawa. "Manalah mungkin, setelah jalan menanjak lalu mengganjar kebaikanmu selama ini dengan ketergesaan ...."
"Ya, iya ... aku bersyukur telah diberi panjang umur."
"Nikmat apalagi yang kauingkari, Dik Rani, Maharaniku?"
Ia memukul lenganku. Sambil tertawa yang menggema di sekitar bukit. Dalam remang senja yang jatuh pelan-pelan. ***
#rumpieskadoultah
#nurhasanah
#FFRTC
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!