Mohon tunggu...
Thamrin Sonata
Thamrin Sonata Mohon Tunggu... Penulis - Wiswasta

Penulis, Pembaca, Penerbit, Penonton, dan penyuka seni-budaya. Penebar literasi.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

"R" Menyecap Teh di Pengalengan

2 September 2018   06:35 Diperbarui: 2 September 2018   07:43 584
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
dok. budaya indonesia. org

Ia menguatkan bola matanya. Lalu berkerdip. Seperti bintang yang masih punya cahaya pada ratusan bintang dan jutaan. Sementara bulan diam menunggu.

Aku menuangi poci tanah yang mengerak dengan air panas mendidih seratus derajat. Lalu kututup lubangnya. Juga ujung tangkainya, dengan bungkus teh bermerek dari Pekalongan. Teh keseukaan kami. Saat di Dieng dalam dingin yang menyengat. Nol derajat.

"Ini kita di Pengalengan." Aku menyodorkan cangkir mungil berisi dua potong gula batu. Ini ritual kami. Entah berapa lama. "Kutuangkan ya sebentar lagi. Setelah tehnya memekat."

Lalu kami diam. Lama.

Pelan air kecokelatan mengucur dari poci. Mengguyur gula batu, yang pelan-pelan terkikis. Kuaduk pelan-pelan setelah cangkir mungil bulat terpenuhi teh. Aku tidak mengaduknya. Namun menutup cangkir dengan tutup logam.

"Selamat pagi, R." Kusodorkan cangkir berisi teh cinta. "Ini teh kesukaanmu sekian waktu lalu. Di sini, di tempat ini. Saat kau kembali dari perjalananmu dan kemudian bertemu denganku."

Ia membuka bibir yang mungil. Berkeriput. Lalu menyeruput.

"Nuhun ...."

Sebuah kata meluncur. Entah benar entah tidak. Aku seperti mendengarnya. Dan itu tidak penting. Karena aku masih bisa memberikan secangkir teh pada Minggu pagi, setelah ia pulang dari tanah jauh yang belum pernah kuinjak. ***

Minggu, AP, 2/9/18

 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun