Mohon tunggu...
Thalita Umaveda Al Hayya
Thalita Umaveda Al Hayya Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa Ilmu Komunikasi UIN Sunan Kalijaga-20107030053

Mahasiswa Ilmu Komunikasi UIN Sunan Kalijaga NIM 20107030053

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud Pilihan

Dari dan untuk Perempuan, Perihal Catcalling Bukanlah Pujian

9 Maret 2021   17:10 Diperbarui: 9 Maret 2021   17:57 227
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Laporkan

Pada beberapa kasus banyak perempuan yang saking kesalnya mereka tak segan untuk mengambil gambar atau video si pelaku, kemudian mereka akan melaporkan perbuatan pelaku pada pihak yang berwajib. Karena dengan video atau foto kamu sudah memiliki bukti untuk melapor dan pelaku akan diusut oleh pihak yang berwajib.  

Tidak mengenal daerah, regional, kawasan, tempat tinggal, maupun negara. Catcalling dialami hampir seluruh perempuan di dunia. Perempuan bukanlah objek. Perempuan adalah makhluk yang sederajat dengan kaum lawan jenis. Karena pada dasarnya, sesama manusia haruslah saling menghormati dan menghargai satu sama lain.   

Budaya catcalling harus diubah, dan laki-laki juga harus mengerti juga mengakui hal apa yang mereka perbuat dan sekaligus paham apa dampak dari perbuatan yang mereka lakukan.  Inilah pentingnya memberikan pemahaman sejak dini jika catcalling ialah termasuk dalam pelecehan seksual. 

Mungkin pelecehan seksual di jalan masih jauh dibandingkan dengan kejahatan dari perkosaan, tetapi itu akan memulai objektifikasi, lelucon seksis, menekankan pelabelan berbasis gender yang akan mengarah pada pelecehan, ancaman, dan pelecehan verbal. Hal tersebut adalah bentuk kekerasan psikologis dan akan memperkuat struktur kekuasaan yang timpang.

Pesan yang harus disampaikan kepada pelaku catcalling, khususnya kaum laki-laki, cukup dengan menghargai dan memperlakukan perempuan dengan baik dan sopan pun sudah termasuk bentuk perwujudan adanya penghargaan laki-laki terhadap kesederajatan perempuan dengan kaum laki-laki. Bayangkan jika yang menjadi korban ialah ibumu, adik perempuanmu atau saudarimu. Kamu akan merasa marah dan juga sebal bukan?

Ayo kita sama-sama membuat semua orang nyaman untuk beraktivitas terutama di tempat umum, berikan ruang terhadap perempuan untuk bergerak bebas. Berikan rasa aman dan nyaman, karena itu semua demi keselamatan kita juga, Yuk, mulai berubah mulai hari ini. Kalau bukan dimulai dari kita, siapa lagi?  

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun