Mohon tunggu...
Laptop020973
Laptop020973 Mohon Tunggu... Sales - Bekerja sebagai sales and marketing

https://www.instagram.com/thiolina/

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Warna-Warni Wawasan Berwisata di Rumah Desa

26 Oktober 2022   07:58 Diperbarui: 26 Oktober 2022   09:23 267
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Pendahuluan

Tak banyak mayarakat yang bisa memahami bagaimana sesungguhnya untuk pergi berwisata yang menyenangkan dan aman. Kebanyakan masyarakat pergi berwisata hanya untuk kesenangan sesaat.. 

Namun, tak sedikit pula masyarakat yang bisa merasakan dan memetik manfaat berwisata bagi kehidupannya yang sesungguhnya. Benarkah berwisata itu penting untuk setiap orang?. 

Ya selain mendapatkan kesenangan di dalam dirinya, setiap orang yang pergi berwisata akan mendapatkan manfaat yang berguna dan wawasan untuk hidupnya jika dilakukan dengan benar. 

Di jaman teknologi serba canggih sekarang ini, banyak alternatif pilihan wisata yang bisa dipilih oleh masyarakat untuk pergi berwisata. Kemajuan jaman yang begitu pesatnya, memberikan dampak yang sangat berarti bagi masyarakat, terutama pada sektor pariwisata.

Manfaat teknologi untuk kemajuan  pariwisata dapat diraksakan oleh sebahagian besar pengusaha pariwisata dalam menjalankan usaha pariwisata dengan lebih mudah dan efektif. Kemajuan teknologi membantu banyak manfaat di dunia pariwisata, seperti; membantu dalam promosi, reservasi, dan komunikasi yang efektif, dll.

Demikian pula halnya dengan pariwisata yang ada di Bali. Dengan adanya teknologi canggih, Bali sebagai pintu gerbang pariwisata Indonesia juga merasakan manfaat teknologi tersebut. 

Bali sebagai daerah pariwisata sangat dikenal di dalam maupun di luar negeri, berkat kontribusi teknologi canggih. Wisatawan domestik dan mancanegara bisa mendapat informasi berbagai jenis objek pariwisata yang ada di Bali sebelum datang untuk berwisata melalui teknologi canggih, seperti gambar ataupun video yang didapatkan melalui banyak aplikasi yang diciptakan dalam teknologi itu sendiri.

Bisa dibayangkan jika teknologi tidak hadir di tengah-tengah kita di bumi yang kita cintai ini, begitu mahalnya pariwisata untuk dijadikan sebagai satu unit usaha. Tak alang jika pada jaman dahulu sebelum teknologi hadir ke bumi, untuk pergi berwisata, hanya bisa dilakukan oleh orang-orang kaya saja. Hal itu terjadi karena tingginya biaya yang harus dikeluarkan jika hendak pergi berwisata.

Untuk waktu sekarang, berwisata itu sudah dapat dilakukan oleh banyak masyarakat dari berbagai kalangan. Baik masyarakat kalangan bawah, menengah, dan atas. 

Banyak cara yang bisa dilakukan untuk pergi berwisata sesuai dengan anggaran yang dimiliki oleh masyarakat.  Jika hanya memiliki anggaran yang tidak banyak, bisa pergi berwisata ketempat yang tidak jauh yang bisa menghebat biaya.  Namun, jika memiliki anggaran yang besar, dapat memilih untuk pergi berwisata ke tempat yang lebih jauh dan terkenal.

 

Jenis-Jenis Wisata di Pulau Bali

Seperti  masyarakat yang tinggal di Bali, banyaknya objek wisata yang menarik dan unik membuat, masyarakat mudah memilih tempat wisata yang dikunjungi yang disesuaikan dengan anggaran yang dimiliki. 

Misalnya; masyarakat yang ada di  kota Denpasar, bisa dengan mudah pergi berwisata ke  Pantai Sanur atau Pantai Kuta dengan hanya mengeluarkan anggaran yang sangat kecil. 

Selain suasana pantai, masyarakat di Kota Denpasar juga bisa merasakan wisata lainnya seperti; wisata museum, wisata seni budaya, wisata sejarah, wisata belanja produk UMKM wisata sosial, wisata kuliner, dan wisata desa. Semua jenis wisata itu, memiliki keunikannya masing masing.

Dengan anggaran yang cukup kecil sekalipun, masyarakat sudah bisa menikmati wisata alam dengan  panorama pantai yang indah dengan ombak yang bergulung gulung atau bermain kano. 

Selain itu, bisa merasakan sinar mentari di pagi hari yang indah, juga melihat mentari di senja hari saat akan tenggelam. Namun, bagi sebagian masyarakat di Bali yang memiliki anggaran lebih besar, dapat pergi berwisata ke tempat yang lebih jauh , misalnya; antar kabupaten, antar pulau juga antar negara. Semua bisa dilakukan dengan sangat mudah dan menyenangkan dengan hadirnya teknologi maju.

Selain objek wisata alam seperti; pantai, sungai, pegunungan, sawah/subak, yang terkenal di Bali, banyak objek wisata lain yang menjadi favorit dengan keunikannya masing-masing. 

Selain wisata alam, Bali juga terkenal dengan wisata budaya dan seninya. Dalam kehidupan sehari-hari masyarakat Bali masih sangat dekat dengan nilai-nilai kebudayaannya seperti; menari, membuat banten (sesajian), bermain alat musik, seperti gamelan, tabuh dll, Semua itu bisa dirasakan dalam lingkungan masyarakat setiap hari, baik di kota maupun di desa. 

Artinya masyarakat Bali masih terus mempertahankan kebudayaannya, yang akhirnya menjadikannya sebagai objek wisata. Kebudayaan itu pula yang akhirnya menjadi produk baru yang ditampilkan dibanyak desa wisata di Bali. 

Kebudayaan lokal itu  dikemas secara kreatif dan menarik yang dipadupadankan dengan wisata alam ataupun wisata sosial yang diciptakan oleh masyarakat yang ada di desa dengan penuh inovasi dan kreativitas tinggi.

Warna Warni Keunikan Desa Wisata di Bali

Produk desa wisata yang diciptakan dengan keunikan dan keautentikan masing masing desa untuk menambah warna pariwisata pulau Bali sudah sangat dirasakan oleh banyak wisatawan yang datang ke Bali. 

Sampai saat ini banyak desa wisata yang menarik yang dapat dikunjunggi disetiap sudut desa yang ada di Bali.Semua itu terjadi berkat kerjasama kreatif antara masyarakat dan pemerintah yang ada di desa.

Pulau Bali yang dibentuk dari 8 kabupaten dan 1 kotamadya memiliki banyak desa wisata yang mumpuni. Ada hampir 232 jumlah desa wisata yang tersebar di Bali. Beragam produk desa wisata yang disajikan ditiap-tiap desa wisata di Bali, mulai dari kebudayaan Bali itu sendiri, sejarah Bali, kegiatan sosial di masyaralat, dan kombinasi pengetahuan dari berbagai ilmu pengetahuan yang ada, seperti; pertanian, perairan, perikanan, dan antropologi.

Konsep pengembangan desa wisata adalah menjadikan desa sebagai satu destinasi pariwisata. Dengan cara memadukan wisata alam dan budaya, serta layanan fasilitas umum pariwisata, juga aksesibilitas yang memadai, dengan tata cara dan tradisi kehidupan masyarakat desa. 

Prinsip utama dalam desa wisata adalah membangun desa, yaitu fokus kepada pemberdayaan masyarakat untuk dapat membangun desanya secara mandiri. Pengembangan desa wisata merupakan misi pemerintah untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat, melalui pengembangan usaha produktif dibidang pariwisata, sesuai dengan potensi dan sumber daya lokal.

Banyak desa wisata yang ada di Bali, menyajikan ragam  produk desa wisata dengan keunikan dan keautentikan yang dimiliki. Seperti  Rumah Desa yang ada di Desa Wisata Badjra Kabupaten Tabanan. 

Desa wisata di tempat ini menyajikan berbagai produk yang dikemas dari budaya Bali yang unik, sejarah yang dikombinasikan dengan wisata alam sekitarnya serta pengetahuan pertanian/subak dan kegiatan sosial. 

Produk yang disajikan kepada wisatawan antara lain; mengenal spiritual persembahyangan masyarakat Bali, belajar memasak masakan Bali dengan rempah-rempahnya, mengenal pertanian dan sistem pertanian masyarakat Bali, mengenal kesenian Bali dengan alat musik dan tariannya, mengenal alam sekitar dengan (trakking), program sosial bersih bersih desa serta menanam pohon untuk masyarakat dan lingkungan.

Satu wisata desa yang dikunjungi, tetapi banyak pengetahuan dan pengalaman yang didapatkan saat datang berwisata ke Rumah Desa. Produk pengetahuan memasak masakan Bali dengan berbagai rempah yang disajikan di Rumah Desa, banyak dimanfaatkan wisatawan untuk mendalami pengetahuan masakan Bali yang bisa dijadikan sebagai pilihan berusaha kuliner di tempat masing masing saat setelah kembali dari berwisata.

Pak Wayan sebagai pemilik Rumah Desa bersama dengan tim, masyarakat sekitar, dan pemerintah desa secara bersama-sama mengemas produk-produk wisata desa dengan sangat baik dan terkoordinir dengan waktu berwisata. 

Tak alang desa wisata di tempat ini dari waktu ke waktu berjalan dengan sangat baik. Kerjasama antar tiga komponen di desa sangatlah berpengaruh dengan kemajuan desa wisata. 

Kreatifitas dalam mengombinasikan antara kebudayaan, wisata alam, dan berbagai ilmu pengetahuan, menjadikan Rumah Desa ini sangat dikenal sebagai desa wisata edukasi. 

Banyak wisatawan  merasakan kegembiraan yang sangat berkesan, setelah kembali dari Rumah Desa. Wisatawan yang datang untuk berwisata dan belajar tentang kebudayaan Bali tidak hanya didominasi oleh wisatan internasional, tetapi juga wisatawan domestik, semakin hari semakin bertambah jumlahnya

Mengemas Produk Desa Wisata dengan Difrensiasi

Tak alang, perbedaan yang dilakukan dalam mengemas dan menyajikan produk desa wisata yang disajikan di Rumah Desa, membuat wisata desa semakin maju. Dengan difrensiasi produk yang diciptakan dan dikombinasikan dengan kebudayaan, sejarah, dan potensi alam yang ada di desa, juga pengetahuan lainnya membuat Rumah Desa menjadi sangat dikenal oleh wisatawan mancanegara dan domestik  yang haus dengan pengetahuan kebudayaan. Dari Rumah Desa, wisatawan diberikan banyak pengetahuan kebudayaan Bali dan sosial masyarakat Bali yang tak ternilai harganya. 

Wisatawan yang datang berkunjung tidak hanya merasakan senangnya berwisata, tetapi setiap wisatawan dapat membawa pengetahuan dan pengalaman menjadi orang Bali ke daerah asalnya masing masing. Jika dibandingan pengetahuan dan wawasan  yang diterima dengan anggaran yang dikeluarkan, jauh melampaui dari manfaat yang didapatkan. 

Demikianlah semestinya produk desa wisata diciptakan. Paket wisata desa yang disajikan di Rumah Desa, diatur sedemikian rupa untuk menonjolkan manfaat yang didapatkan oleh setiap wisatawan. 

Berwisata satu hari penuh tidaklah cukup untuk merasakan seluruh produk yang ada di Rumah Desa. Dengan demikian wisatawan yang sudah merasakan fantastik,keautentikan, dan keunikan berwisata untuk pertama kalinya, mau tidak mau harus kembali lagi untuk merasakan produk-produk yang lain.

Dengan pencapaian kemajuan di Rumah Desa dari waktu ke waktu, tiga komponen yang ada di desa berinovasi menambah produk paket wisata yang lebih menarik, yaitu mengajak wisatawan untuk melestarikan alam sekitar dengan menciptakan program bersih-bersih desa dan menanam pohon di desa secara bersama-sama. 

Selain itu, mereka juga mulai melakukan kaderisasi bagi segenap generasi muda yang ada di desa untuk bisa mendapatkan pengetahuan dalam membangun dan meneruskan wisata desa yang ada di desa mereka, dengan cara melakukan bincang-bincang cerdas secara berkala.

Bagaimana Rumah Desa mampu berkembang dengan wisata desa yang diciptakan?

Seperti kebanyakan  desa wisata lainnnya, banyak permasalahan yang dihadapai di Rumah Desa untuk awal-awal membangun desa wisata, tetapi berkat pengalaman pemilik dalam bidang pariwisata yang cukup dan adanya dukungan masyarakat serta pemerintah desa, semua masalah mampu diselesaikan dengan sangat baik Diperlukan pengalaman dan pengetahuan yang cukup dalam menciptakan desa wisata yang berkelanjutan.

Seperti usaha lainnya, banyak permasalahan yang timbul dalam proses menjalani usaha di Rumah Desa, namun bisa diselesaikan secara bahu membahu dengan pengalaman dan  startegi yang diciptakan. 

Bagaimana dengan desa wisata lainnya yang ada di Bali, apakah semua yang unik dan autektik berjalan mulus dengan sangat baik? ternyata tidak demikian adanya di lapangan. Banyak desa wisata yang tidak mencapai kemajuannya akibat beberapa faktor yang sangat mendasar. 

Tidak semua yang unik bisa dibuat menjadi produk-produk desa wisata, jika tidak dengan persiapan yang matang, produk yang tepat dalam waktu yang tepat, analisa yang mendalam, kreatifitas yang tinggi, kontrol yang kuat,infrastruktur yang baik, dukungan masyarakat sekitar, inovasi secara berkelanjutan, dan manjemen usaha yang benar.

.

Peranan Pemerintah  untuk Kemajuan Desa Wisata

Walaupun produknya unik dan autentik banyak desa wisata yang bertumbuh, banyak pula yang gagal. Hal semacam ini terjadi karena banyak faktor, antara lain: kurangnya pengetahuan dan pengalaman dalam menganalisa awal,  manajemen usaha yang tidak dijalankan dengan sangat baik, mengemas produk, dan proses mempromosikan/menjual produk desa wisata tidak efektif dan tepat sasaran.

Diperlukan orang-orang berpengalaman yang berkumpul dalam satu kelompok atau organisasi yang fokus untuk usaha desa wisata yang bisa merangkul semua masyarakat desa untuk usaha desa wisata. 

Dengan adanya sekelompok orang yang berpengalaman di dalam  organisasi, masyarakat yang menjalankan usaha desa wisata atau yang baru akan membuka usaha desa wisata dapat belajar  dan mendapatkan wawasan serta pengetahuan. 

Wadah ini sangat baik untuk dijadikan sebagai tempat konsultasi dan bertukar pengalaman antar anggota yang sudah menjalankan usaha desa wisata di desanya masing masing Pastinya tidak semua pengalaman masyarakat yang terdahulu bisa dicontoh dan dipakai di desa yang baru akan merintis usaha desa wisata. 

Tetapi setidaknya dengan pengalaman dan pengetahuan yang diberikan, masyarakat akan mendapatkan landasan strategi awal penguatan dalam membangun desa wisata. 

Kelompok atau organisasi ini baik jika dibentuk oleh pemerintah provinsi dengan mengajak pakar dari akademik pariwisata yang ada di Bali, dan ditambah dengan para praktisi pariwisata yang berpengalaman juga para pengamat pariwisata. Dalam organisasi tersebut sudah semestinya disosialisasikan tujuan wisata desa yang ada di Bali.

Untuk itulah dalam membangun desa wisata yang berkelanjutan di Bali, diperlukan peranan pemerintah desa dalam mendorong usaha desa wisata yang dilakukan oleh masyarakat desa. Infrastruktur di desa seperti jalan yang baik, tali air yang baik, penerangan yang baik, dan dukungan aturan penggunaan dana desa juga sangat berpengaruh kepada pertumbuhan desa wisata di desa. 

Untuk itu, agar keberlangsungan desa wisata yang berkelanjutan bisa tercipta dengan sangat baik, maka pemerintah di Provinsi Bali sudah semestinya cepat cepat dalam menerbitkan peraturan-peraturan desa wisata yang berguna untuk kemajuan desa wisata. 

Sehingga setiap masyarakat yang ada di seluruh pelosok desa dapat memahami terlebih dahulu peraturan yang ditetapkan dan tujuan desa wisata. Kemudian masyarakat bisa mengamati potensi desa yang ada disekitarnya masing masing  untuk dijadikan produk desa wisata dengan mengkombinasikan kebudayaan yang ada dan kreatifitas dalam menciptakan produk dari pengetahuan lainnya.  

Dengan demikian produk-produk desa wisata yang disajikan akan menunjukkan keunikan masing masing sebagai nilai jual yang sangat tinggi bagi wisatawan. Dengan demikian, desa wisata yang beragam dan berkelanjutan akan tercipta semakin banyak di Bali, sehingga mampu memberikan warna baru terhadap dunia pariwsiata Bali.

Wadah Teknologi untuk Seluruh Desa Wisata di Bali

Selain itu diperlukan juga satu wadah teknologi untuk menyatukan seluruh informasi desa wisata yang ada di Bali untuk dipromosikan secara bersama-sama tanpa terkecuali. Seluruh informasi desa wisata dari seluruh desa yang ada di Bali, dimasukan dalam satu sistem. 

Sistem yang dibentuk harus dibangun dengan sangat menarik dengan menggunakan teknologi canggih yang padat informasi dan kreatif. Pemerintah sebagai leading sektor untuk kemajuan desa sudah semestinya membantu setiap masyarakat untuk maju, dalam melakukan usaha desa wisata. 

Mungkin dari sistem yang akan diciptakan bisa juga dibuat wisata desa secara virtual dengan metode berbayar. Dengan demikian tidak akan banyak lagi masyarakat dari desa yang berbondong bondong untuk pergi ke kota, karena di desa pun mereka bisa mendapatkan income yang layak

Untuk mengantisapi perilaku masyarakat dalam hal tiru meniru produk desa wisata, maka diperlukan aturan aturan baku untuk mengatur desa wisata. Dalam hal ini yang dimaksud adalah, menduplikasi secara menyeluruh terhadap satu produk wisata desa  ke desanya. 

Jika hal ini tidak cepat diantisipasi sejak awal, maka pada waktunya nanti seperti gunung es yang mencair, dan semua desa wisata akan berdampak. Untuk mengantisipasi hal tersebut, kecepatan dari pemerintah dalam menerbitkan aturan desa wisata diperlukan lebih awal.

Selain itu diharapakan juga, pemerintah pusat dalam hal ini Kementerian Pariwisata secara berkala terus berinovasi memberikan penghargaan kepada pengerak desa wisata yang ada di desa untuk mengajak mereka terus maju.

Secara berkala memberikan pengetahuan dan wawasan kepada penggerak desa wisata, agar terus berinovasi, berkembang dan maju untuk kepentingan dan kemajuan masyarakat di desa. Kegiatan ini dapat dilakukan secara daring untuk menghemat pengeluaran dan mampu menjangkau banyak desa di seluruh desa di Indonesia. 

Bisa dilakukan secara berkala dengan jadwal yang ditetapkan. Dalam menjalankan apapun pemberian apresiasi  itu perlu dilakukan, untuk kemajuan bersama. Selain itu, kontrol juga tak kalah pentinya untuk dilakukan secara terus menerus.

Demikian pula  peranan pemerintah dalam menaikkan derajat desa wisata ke dunia pendidikan formal, terutama dipendidikan sekolah  pariwisata. Bagaimana murid-murid atau mahasiswa pada pendidikan formal bisa mendapatkan informasi program-program di desa wisata yang ada di Bali secara menyeluruh. Mengajak para generasi muda untuk mau datang berwisata ke desa wisata. 

Dengan demikian, keberlangsungan generasi penerus untuk wisata desa bisa tetap terjaga. Hal ini sangatlah baik untuk menciptakan keberlangsungan generasi dalam mempertahankan desa wisata dikemudian hari.

Penulis: Thiolina F Marpaung 

IG: thiolina

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun