Sebagai konsekuwensi logisnya,maka terjadilah ketegangan dengan Blok Barat yang memaksanya berpaling ke Blok Timur sambil menyerukan Dwikora(Dwi Komando Rakyat) di Jakarta,tanggal 3 Mei 1964. yang berbunyi :   Â
1.Perhebat Ketahanan Revolusi Indonesia.                              Â
2.Bantu perjuangan revolusioner rakyat-rakyat Malaya,Singapora,Sabah dan Serawak.                                                        Â
Â
Sebagai orator yang hebat yang jarang sekali memakai konsep pidatonya segera mendapat sambutan hanyat dari masyarakat Indonesia ,sejak saat itu mulai Sukarno mengerahkan sukarelawan-sukarelawannya ke wilayah Malaysia Barat(Semenanjung Malaysia,Singapore dan Sabah,Serawak).Namun meskipun Sukarno dengan 100 menterinya tidak mampu merontokkan Malaysia yang mendapat dukungan Blok Barat,baik secara militer maupun secara politik di forum internasional.                                                                                              Â
Bahkan sebaliknya justeru Indonesia semakin terkucil,meskipun akhirnya Sukarno bergabung dengan Poros Jakarta,Hanoi,Beijing ,Pyongyang .Bersamaan itu pula Malaysia menjadi tahun 1965 terpilih menjadi salah satu negara anggota DK-PBB,yang merupakan suatu tamparan keras kepada Sukarno.Hal inilah menyebabnya Indonesia yang sudah bergabung dengan PBB tanggal 28 September 1950 sebagai anggota ke 60 menyatakan keluar dari dari badan dunia itu  tanggal 7 Januari 1965.                                                                                                 Â
Konstalasi politik domistik Indonesia semakin parah ditambah dengan terisolirnya dari dunia internasional,maka hal ini menjadi peluang amat luas bagi suatu konspirasi asing yang berhasil menggerakkan kekuatan PKI untuk mengadakan suatu pemberontakan pada tanggal 30 Sepetember 1965 yang menimbulkan kegoncangan dahsyat dalam bidang politik,ekonomi dan berbagai aspek sosial lainnya yang dimamfaatkan dengan baik oleh Suharto untuk membentuk rejim Orde baru didasarkan "Supersemar(Surat Perintah Sebelas Maret)yang dibelokkannya untuk menguling Sukarno,orang kuat rejim Orde lama.                                                                                     Â
Suharto kemudian segera memperbaiki hubuyngan Indonesia dengan Blok Barat bersaman menjauhi Blok Timur,serta mengadakan pembersihat secara besar-besaran terhadap orang-orang yang dianggapnya terkait PKI dan organisasi-organisai massanya,sehingga mengakibatkan ratusan ribu jiwa menjadi korbannya.Presiden Suharto kemudian membubarkan PKI dan pada tanggal 28 Sepetember tahun 1966 Indonesia kembali menjadi anggota PBB.                                                                                                               Â
Untuk memperbaiki hubungannya dengan negara-negara tetangga yang memang masih terdapat sengketa perbatasananya itu,terutama dengan Malaysia,maka Presiden Suharto merintis suatu kerjasama serantau Asia tenggara yang kemudian di kenal dengan ASEAN yang berhasil disepakati dalam deklarasi bangkok,7 Agustus 1967 bersama Malaysia,Singapora,Pilipina,Thailand.Menlu Indonesia,Adam malik,Tun Abdul Razak(Menlu Malaysia),Raja Ratnam(Menlu Singapore),Chonan Khoman(Menlu Thailand)dan Narcisco Ramos(Menlu Pilipina) berhasil merintis munculnya ASEAN yang kini semakin dihormati diforum Internasional.                                              Â
Seiring berkembangnya integritas ASEAN yang kini sudah menjadi 10 negara ,yakni Malaysia,Pilipinan, Laos Singapore,Brunei Darussalam, Thailand,Kamboja,Vietnam,Myanmar dan Indonesia itu maka masalah-masalah perbatgasan sering ditunda-tunda saja pembicaraaannya.Kemungkinan khawatir jika masalah sengketa perbatasan itu di bicarakan di khawatirkan akan menimbulkan kembali keretakan antar sesama negara anggota ASEAN.                                                                                                                                                                     Â
Inilah salah satu faktor sehingga masalah perbatasan tersebut seakan-kan terabaikan,selain hanya berupa MOU saja yang dilakukan antara Indonesia dan Malaysia sudah beberapa kali itu,seperti tahun 1973,1978,2006 dan sekitar 16 Oktober 2011 ini juga rencananya akan duiakan perundingan selanjutnya dengan Malaysia.Sewjak berlarut- larut masalah sengketa perbatasan antara Indonedsia dan malaysia tersebut,kedaulatan Indonesia mulai menyusut sejak masa pemerintahan Megawati Sukarnoputri menyusul Sipadan dan Ligitan berhasil dimiliki Malaysia berdasarkan keputusan mahkamah Internasional.                                                                            Â