Ia berterima kasih kepada Ketua Perdosri Cabang Jawa Timur, Dr. dr. Rita Vivera Pane, Sp.KFR, N.M(K), FIPM, FIPP, CIPS, serta seluruh panitia dan narasumber yang telah berperan dalam penyelenggaraan PIR ini.
Pihaknya berharap PIR PERDOSRI Jawa Timur 2024 menjadi momentum yang berharga bagi kemajuan kedokteran fisik dan rehabilitasi di Indonesia.
"Mari kita jalin sinergi untuk mewujudkan kontribusi positif bagi negara, menjembatani harapan pasien dengan realitas, dan fokus pada potensi yang tersisa," ucapnya.
Hadir dalam kesempatan ini yaitu Ketua IDI (Ikatan Dokter Indonesia) Jawa Timur Dr. dr. Sutrisno, Sp.OG (K) yang diwakili oleh Dr, dr Brahmana Askandar, Sp.OG. (K) Onk dan Prof. Dr. dr. Hening Laswati Putra, Sp. K.F.R, K.R(K), Ketua Kolegium IKFR (Ilmu Kedokteran Fisik dan Rehabilitasi) Indonesia.
Ketua Panita PIR SMART JATIM XV dr. Azizati Rochmania Sp.K.F.R., FRSport menambahkan kegiatan PIR tahun ini meliputi 3 simposium -- Pediatric Rehabilitation, Cardiorespiratory  Rehabilitation, Sport Rehabilitation dan 3 workshop.
Adapun workshop mengupas tentang Muscle and Cardiorespiratory Comprehensive Rehabilitation in Duchenne Muscular Dystrophy, Perineural Injection Therapy and Prolotherapy in Low Back Pain, dan Respiratory Muscles: Clinical Practice of Evaluation and Exercise.
Mengapa tema ini diangkat karena sama halnya dengan sistem tubuh lainnya, sistem gerak juga berisiko mengalami gangguan seperti kelainan tulang belakang, kelainan bentuk tulang, osteoporosis, infeksi pada tulang, gangguan sendi dan lainnya.
Sistem muskuloskeletal ini berperan penting dalam gerakan tubuh. Bila sistem muskuloskeletal terganggu, kemampuan dalam bergerak dan melakukan aktivitas pun bisa terganggu.
Gangguan muskuloskeletal adalah suatu kondisi yang mengganggu fungsi sendi, ligamen, otot, saraf dan tendon, serta tulang belakang yang sistemnya melibatkan struktur yang mendukung anggota badan, leher dan punggung.
Di sinilah diperlukan peran Spesialis Kedokteran Fisik dan Rehabilitasi. Karena itu, perlu pemutakhiran ilmu guna mencegah gangguan-gangguan tersebut. Jika gangguan itu sudah terjadi, setidaknya dapat ditangani dengan segera dan tepat.Â
Melalui kegiatan PIR ini, para peserta mendapatkan ilmu dalam memaksimalkan fungsi muskuloskeletal. Ilmu yang selalu berkembang mengikuti perkembangan zaman. Ilmu yang dapat membantu kualitas hidup masyarakat.