Mohon tunggu...
Tesa Naibaho
Tesa Naibaho Mohon Tunggu... -

Dalam perjalanan menuju dokter gigi.\r\nEverywhere, I'm @tesaoy

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Shave For Hope 2014, Masih Adakah?

4 November 2014   02:26 Diperbarui: 17 Juni 2015   18:45 474
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
14150173221150982511

Kira kira satu tahun yang lalu, dengan persetujuan bapak, mama dan yang lain akhirnya saya memutuskan untuk menjadi shavee (baca: shevi), sapaan khas bagi siapapun yang ikut serta dalam satu kegiatan charity untuk anak kanker. Charity bertajuk "Shave For Hope" ini, dilaksanakan di beberapa kota besar di Indonesia. Tahun lalu, untuk pertama kali saya mengikuti kegiatan ini. Mungkin sampai sekarang menjadi yang terakhir karena untuk saat sedang berusaha untuk memanjangkan rambut kembali.

Kanker, penyakit yang dapat dibilang mematikan ini, dalam perawatan atau therapynya, pengidap kanker selalu mengalami kerontokan rambut, dan dalam jangka panjang dapat mengakibatkan kebotakan. Kondisi ini yang biasanya membuat para pengidap kanker semakin merasa sedih dan terpuruk. Seakan akan mereka kehilangan jati diri dan kepercayaan diri mereka, disamping rasa sakit yang mereka alami setiap kali di therapy.

Karena alasan itu pula YPKAI mengadakan acara Shave For Hope untuk mengajak kita yang sehat sehat ini untuk sedikit menyalurkan empati terhadap mereka, dan memberikan dukungan dengan ikut serta memotong rambut. Untuk shavee laki laki, dicukur sampai 1 mm, dan untuk shavee perempuan dapat dipotong sebahu, atau kalau mau sekalian botak boleh juga, ada sedikit pilihan dan dispensasi bagi shavee perempuan. Dengan ikut serta dalam charity ini, diharapkan teman teman yang terkena kanker dapat kembali semangat karena melihat antusias banyak orang dalam menyemangati mereka dan kepedulian mereka. Bahwa dengan menjadi botak, ataupun kehilangan rambut, tidak menjadi alasan untuk kehilangan kepercayaan diri dan kehilangan semangat untuk berjuang hidup. Karena sesungguhnya obat yang mujarab bagi mereka adalah semangat dan dorongan untuk hidup dari orang orang sekitar.

Untuk menjadi shavee tidak ada syarat khusus. Hanya jika mereka mau menyumbangkan rambut mereka yang sudah dipotong sudah boleh disebut shavee dan rambut yang telah dipotong dihargai 100.000 rupiah untuk disumbangkan ke YPKAI.

Ya, tahun lalu saya mengikuti acara ini di Yogyakarta, di kawasan kilometer 0 kota Jogja, di Benteng Vredeburg. Tahun lalu beberapa teman teman saya dari Fakultas Kedokteran UGM, yang tergabung dalam organisasi AMSA ikut membantu berlangsungnya acara tersebut. Cuma, yang menjadi pertanyaan, tahun ini belum terdengar gembar gembor Shave for Hope. Saya yang belum tau atau mungkin memang tidak ada, kurang lebihnya saya juga tidak tau. Sangat disayangkan kalau acara charity seperti ini dihilangkan dan tidak diadakan untuk tahun ini. Yang pasti, kegiatan ini tentu memberikan efek positif bagi teman teman kita yang kurang beruntung itu, untuk tetap mendapatkan semangat dan daya juang untuk hidup. (Bagi yang mau mengetahui secara detil acara tersebut dapat mengecek ke http://www.shaveforhope.com/ untuk info lebih lanjut). Dan bagi yang mengetahui info Shave for Hope tahun 2014 ini mungkin bisa saling berbagi info disini. Thx

[caption id="attachment_371731" align="aligncenter" width="300" caption="Waktu saya menjadi Shavee tahun lalu"][/caption]


Be Bald! Be Positive! Be Shavee!

Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun