Jika orang tua tidak ikut belajar, mereka hanya akan menjadi penonton pasif. Sebaliknya, dengan literasi AI, orang tua bisa menjadi mitra yang relevan: mendukung, mengarahkan, sekaligus menjadi contoh bahwa belajar tidak mengenal usia.
Belajar AI bukan soal mengikuti tren digital, tetapi tentang membekali keluarga dengan daya kritis, etika, dan pemahaman yang lebih utuh.
Anak boleh saja lebih cepat dalam menguasai teknis, tetapi orang tua tetap memiliki peran penting dalam memberi kedalaman makna. Dengan begitu, keluarga tidak hanya sekadar "menggunakan" teknologi, tetapi juga mampu mengelola dampaknya dengan bijak.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI