Sudah lebih dari 10 tahun saya tidak benar-benar masuk ke dalam Monas.
Biasanya, kalau main ke sana hanya sekadar duduk di taman luasnya. Bercengkerama bersama teman atau sekadar melepas lelah sambil melihat orang-orang berlari kecil di jalur jogging.Â
Sabtu, (6/9) kemarin, akhirnya kesempatan itu datang lagi. Bersama keluarga, termasuk adik sepupu, saya kembali masuk ke Monas untuk melihat apa saja yang berubah dari ikon Jakarta ini.
Hal pertama yang terasa berbeda tentu saja soal tiket masuk.
Sekarang, untuk bisa masuk, pengunjung perlu membeli JakCard seharga Rp50.000. Dari kartu ini, pembayaran tiket untuk naik bisa dilakukan.Â
Ada 2 pilihan yang tersedia, yaitu hanya sampai ke cawan Monas seharga Rp8.000 untuk orang dewasa atau langsung ke puncak Monas dengan harga Rp24.000.Â
Sebab kami tiba agak sore, sekitar pukul 16.00, akhirnya kami hanya memutuskan untuk sampai ke cawan saja. Walau belum sampai puncak, ternyata pengalaman ini tetap berkesan.
Dari Lorong Pesawat ke Museum Sejarah Nasional
Satu hal menarik adalah sistem masuknya. Pemesanan tiket bukan dilakukan di dalam area utama Monas, melainkan di luar, di seberang pintu keluar yang berpalang "INDONESIA 80".
Setelah itu, pengunjung diarahkan masuk melalui lorong bawah tanah.Â