Begitu masuk ke lorong, suasananya cukup unik karena mirip seperti berada di dalam kabin pesawat. Ada nuansa futuristik sekaligus klasik yang bikin perjalanan terasa lebih istimewa.
Tak lama kemudian, petugas mengarahkan kami naik tangga untuk masuk ke dalam Monas. Di sanalah suasana mulai semakin ramai.
Bahkan, ada satu momen yang cukup menarik perhatian mengenai gambaran tentang perayaan Natal di tahun 1947, yang memperlihatkan sisi keberagaman bangsa di tengah masa yang penuh gejolak.
Meski suasananya ramai, rasanya tetap menyenangkan bisa melihat kembali potongan sejarah bangsa dalam bentuk visual.Â
Saya jadi sadar, bahwa Monas bukan hanya simbol Jakarta, melainkan juga ruang edukasi yang bisa membuat generasi muda lebih dekat dengan sejarah bangsanya.
Perjalanan Menuju Cawan
Untuk menuju ke cawan, pengunjung harus menaiki tangga yang cukup menguras tenaga. Di sinilah rasa capek mulai terasa.Â
Untungnya, pihak pengelola menyediakan beberapa fasilitas, termasuk tempat isi ulang air minum dan vending machine yang menjual minuman ringan.Â
Jadi, saran saya, bawalah botol minum sendiri agar tidak terlalu boros.