Setiap kali pejabat kita berbicara di depan publik, reaksi masyarakat begitu beragam.
Ada yang merasa teredukasi, ada pula yang justru semakin bingung. Beberapa pernyataan bahkan memantik kritik luas, bukan karena substansinya saja, tetapi karena cara penyampaiannya.Â
Dari sinilah muncul hipotesis sederhana, bagaimana pendapat Anda mengenai kualitas komunikasi pejabat kita?
Apakah selama ini para pejabat kita sudah cukup dibekali keterampilan komunikasi publik yang memadai? Atau, seharusnya mereka perlu kembali duduk di bangku kuliah, setidaknya di jurusan Ilmu Komunikasi?
Public Speaking Pejabat dan Ilmu Komunikasi
Jika ditelaah lebih jauh, public speaking bukanlah sekadar kemampuan berbicara di depan banyak orang.Â
Ia mencakup seni menyusun pesan, memilih diksi, menyesuaikan intonasi, hingga mengelola bahasa tubuh. Semua itu dirancang agar pesan sampai pada audiens dengan tepat.Â
Di bangku kuliah Ilmu Komunikasi, keterampilan ini biasanya masuk dalam lingkup komunikasi massa, sebab yang dituju adalah khalayak luas.
Namun, kenyataan di lapangan menunjukkan bahwa banyak pejabat kita belum piawai dalam hal ini.Â
Pernyataan yang ambigu, penggunaan istilah yang tidak sensitif terhadap kondisi rakyat, hingga sikap tubuh yang terkesan meremehkan sering kali justru memperburuk citra.Â