Ada masa di mana kita mengira kalau sibuk adalah tanda bahwa kita sukses. Agenda di kalender penuh, notifikasi WhatsApp ramai, dan mata lelah jadi semacam lencana kehormatan.Â
Padahal kalau mau jujur sama diri sendiri, ada rasa kosong yang kadang ikut datang bersama semua kesibukan itu.
Kita jadi lupa, bahwa bekerja itu bukan soal memenuhi waktu dengan kegiatan, tapi soal menghasilkan sesuatu yang berarti. Ada perbedaan besar antara sibuk bekerja dan benar-benar produktif.Â
Sayangnya, yang sering lebih terlihat di permukaan adalah yang sibuk, bukan yang bekerja dengan tenang tapi efektif.
Sibuk Itu Nggak Sama dengan Produktif
Banyak dari kita terjebak dalam kebiasaan untuk terlihat sibuk. Entah itu karena tekanan kantor, tuntutan sosial media, atau cuma buat menenangkan rasa bersalah kalau lagi santai.Â
Di balik bekerja terus-menerus tanpa jeda bukan berarti kita makin maju, bisa jadi malah makin jauh dari tujuan awal kita.
Produktivitas sejati kadang justru datang dari momen-momen tenang.Â
Dari kerjaan yang diselesaikan dengan penuh fokus, bukan yang dikerjakan sambil panik buka-tutup tab Zoom, chat grup kantor, dan spreadsheet.Â
Kita butuh ruang untuk berpikir jernih, dan itu gak bisa didapat kalau tiap menit hidup diatur notifikasi.
Lucunya, banyak hal besar justru lahir dari ruang-ruang kosong. Ide-ide kreatif muncul saat pikiran gak terikat.Â