“Menganggur bukan berarti berhenti berkarya. Jika pintu belum terbuka, bangunlah panggungmu sendiri dan biarkan dunia menyaksikan kamu tumbuh.”
Di tengah persaingan kerja yang semakin ketat, banyak lulusan baru maupun profesional muda mendapati diri mereka terjebak dalam masa tunggu yang panjang.
Mengirim ratusan lamaran, mengikuti berbagai tes rekrutmen, tetapi belum juga mendapat kepastian.
Di masa seperti itu, content creator hadir bukan sekadar sebagai pelarian, tapi sebagai bentuk perlawanan terhadap stagnasi.
Menjadi content creator bukan lagi sekadar “iseng-iseng upload.” Platform seperti YouTube, TikTok, dan Instagram memberi ruang yang luas untuk berekspresi, membangun portofolio digital, bahkan membuka pintu rezeki dari audiens yang terhubung secara organik.
Bagi mereka yang sedang menganggur, aktivitas ini bisa menjadi jembatan penting untuk kembali bergerak, belajar, dan membangun nilai diri.
Dari Kosong Jadi Berkarya: Kreativitas sebagai Modal Awal
Saat seseorang menganggur, ada dua kemungkinan: merasa kalah atau memilih untuk terus melangkah.
Di era digital, banyak yang memilih opsi kedua dengan memanfaatkan waktu luang untuk membuat konten.
Tak harus memiliki kamera mahal atau studio profesional, cukup dengan ponsel dan ide yang otentik, seseorang sudah bisa memulai.