Mohon tunggu...
Tesalonika Hsg
Tesalonika Hsg Mohon Tunggu... Kompasianer 2024

Menyelami komunikasi pada bidang multidisipliner.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Mengapa Lulusan S2 Bisa Lebih Sulit Mendapatkan Pekerjaan dibandingkan Lulusan SMA?

15 Mei 2025   19:34 Diperbarui: 15 Mei 2025   19:34 130
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Lulusan (Sumber: Unsplash)

Di tengah semangat menuntut ilmu setinggi langit, banyak lulusan S2 di Indonesia justru menghadapi realita pahit: susah mendapatkan pekerjaan. 

Padahal secara logika, gelar yang lebih tinggi seharusnya membuka lebih banyak peluang. 

Namun faktanya, banyak dari mereka justru merasa terjebak dalam overqualified trap. Terlalu tinggi secara kualifikasi, tapi tetap kalah bersaing secara praktis.

Ini bukan sekadar soal ijazah atau seberapa banyak teori yang dikuasai. Dunia kerja saat ini telah berubah dengan cepat. 

Perusahaan menuntut bukan hanya pengetahuan, tapi juga kemampuan adaptasi, kerja lintas tim, dan yang lebih penting: komunikasi yang efektif. Di titik inilah, banyak lulusan S2 justru merasa terasing. 

Tak sedikit dari mereka merasa telah mempersiapkan diri dengan baik, namun tak kunjung mendapat ruang untuk membuktikannya.

Antara Ekspektasi Pribadi dan Kebutuhan Industri

Salah satu penyebab utama sulitnya lulusan S2 mendapat pekerjaan adalah ekspektasi. 

Banyak yang merasa sudah "di atas rata-rata" karena gelarnya, sehingga cenderung menolak pekerjaan dengan posisi entry level atau gaji yang dianggap tidak sepadan. 

Padahal dalam banyak perusahaan, pengalaman nyata jauh lebih dihargai daripada teori yang diajarkan di kelas.

Di sisi lain, industri juga kerap ragu menerima lulusan S2 untuk posisi yang sebenarnya sudah tersedia. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun