Bahkan beberapa di antaranya beralih menjadi freelancer, membuka jasa sendiri, atau diundang bekerja sama dengan brand dan lembaga profesional.
Kuncinya adalah konsistensi dan niat untuk berkembang.
Ketika seseorang terus memperbaiki kualitas konten, belajar dari insight, dan membangun relasi digital yang sehat, peluang akan datang dari arah yang tak disangka.
Tak jarang pula content creator akhirnya ditawari pekerjaan formal karena dianggap memiliki keunikan dan keahlian yang nyata.
“Menganggur bukan berarti berhenti berkarya. Jika pintu belum terbuka, bangunlah panggungmu sendiri—dan biarkan dunia menyaksikan kamu tumbuh.”
Kalau kamu ingin tambahkan pengalaman pribadi atau data ringan soal tren content creator di Indonesia, tinggal beri tahu saja ya. Bisa bantu poles juga untuk gaya khasmu di Kompasiana.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI