Mohon tunggu...
Tesalonika Hsg
Tesalonika Hsg Mohon Tunggu... Kompasianer 2024

Menyelami komunikasi pada bidang multidisipliner.

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Ngabuburit Sambil Olahraga: Momen Koneksi Sosial di Tengah Puasa

11 Maret 2025   09:18 Diperbarui: 11 Maret 2025   09:28 187
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Olahraga (Sumber: Unsplash)

Siapa yang setuju kalau Ramadan selalu membawa energi baru?

Meski siang hari diisi dengan menahan rasa lapar dan haus, suasana menjelang waktu berbuka justru berubah menjadi semangat membara. Banyak yang memanfaatkannya untuk kegiatan positif, salah satunya olahraga ringan sambil ngabuburit. 

Fenomena ini mulai menjadi tren di berbagai kota. Taman kota, lapangan, tempat yoga, hingga jalan komplek ramai oleh orang-orang yang berjalan santai, jogging pelan, atau bersepeda sambil menunggu waktu berbuka tiba.

Menariknya, ngabuburit sambil olahraga bukan semata soal menjaga kebugaran fisik. Lebih dari itu, kegiatan ini juga membuka ruang bagi kita untuk membangun koneksi sosial yang lebih hangat. Saat tenaga sudah mulai terbatas, komunikasi justru terasa lebih ringan dan tulus. Di sinilah letak keunikan Ramadan. Dalam keterbatasan energi, kita justru menemukan kekuatan baru untuk saling terhubung.

Kadang, percakapan ringan di bawah langit senja bisa lebih menguatkan daripada pidato panjang di ruang rapat.

Phatic Communication: Obrolan Ringan yang Menguatkan Kebersamaan

Dalam teori komunikasi, dikenal istilah phatic communication. Ini adalah bentuk komunikasi yang tujuannya bukan untuk menyampaikan informasi penting, melainkan menjaga dan mempererat hubungan sosial. 

Nah, dalam momen ngabuburit sambil olahraga, jenis komunikasi ini sangat terasa. Kalimat seperti "haus nggak?", "buka puasa di mana nanti?", atau "abis ini cari es kelapa yuk" terdengar di mana-mana. 

Tampaknya sederhana, tapi percakapan seperti itu punya peran besar dalam menjaga kehangatan hubungan.

Ngobrol santai sambil jalan kaki keliling kompleks atau gowes pelan-pelan menjadi cara alami untuk memperkuat rasa kebersamaan. Tidak ada topik berat, tidak ada diskusi serius. Justru suasana santai seperti inilah yang membuat komunikasi berjalan lebih lancar. 

Semua paham sedang berada dalam kondisi yang sama, sama-sama menahan rasa lapar dan haus, sehingga obrolan pun terasa lebih empatik dan tanpa beban.

Berbagi Energi Positif di Tengah Keterbatasan

Kegiatan ngabuburit sambil olahraga ini tidak hanya menyehatkan tubuh, tetapi juga menumbuhkan semangat kebersamaan. 

Meskipun energi fisik terbatas karena puasa, justru itulah yang membuat aktivitas ini terasa ringan dan menyenangkan. Tidak ada yang berlomba menjadi paling kuat atau paling cepat. Semua berjalan santai, menikmati waktu, sambil berbagi cerita dan tawa.

Kadang, justru di saat-saat seperti ini, komunikasi terasa paling jujur. Tidak perlu banyak kata, cukup kebersamaan yang sederhana. 

Bahkan diam-diaman sambil duduk setelah olahraga ringan pun bisa menjadi cara untuk saling terhubung. Ada kenyamanan yang tumbuh dari rasa saling mengerti, tanpa perlu penjelasan panjang lebar.

Jadi, jika ingin mengisi waktu menjelang berbuka dengan sesuatu yang bermanfaat, coba pertimbangkan olahraga ringan sambil ngabuburit. Bukan hanya tubuh yang sehat, tetapi juga hubungan sosial yang semakin erat. 

Ramadan bukan hanya tentang menahan lapar dan haus, melainkan juga tentang menemukan cara-cara sederhana untuk memperkuat silaturahmi.

Koneksi yang kuat kadang tercipta bukan dari pembicaraan yang panjang, melainkan dari langkah kecil yang ditempuh bersama.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun