Mohon tunggu...
Tesalonika Hsg
Tesalonika Hsg Mohon Tunggu... Kompasianer 2024

Menyelami komunikasi pada bidang multidisipliner.

Selanjutnya

Tutup

Diary Pilihan

Kaum Jomlo di Tengah Indonesia Gelap

5 Maret 2025   19:00 Diperbarui: 5 Maret 2025   09:42 57
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Diri Sendiri (Sumber: Unsplash)

Hari berganti hari. Kemudian berganti lagi. Makan, kerja, pulang, olahraga, tidur, repeat.

Scroll TikTok sebentar, eh, ketemu berita koruptor yang baru ketangkep. Geser lagi, ada yang jualan skema cepat kaya. Geser lagi, ada pasangan yang lamaran. 

Terus orang jomlo kepikiran, "Kenapa ya orang bisa pacaran? Kenapa ada yang nikah dengan mudah? Kenapa ada yang ketemu jodohnya begitu cepat, sementara aku masih sibuk mikirin makan malam selanjutnya?"

Padahal, negara ini aja masih carut-marut. 

Harga rumah naik, pendidikan makin mahal, cari kerja susah, koruptor masih bebas wara-wiri. Di tengah ekonomi yang nggak stabil ini, siapa yang bisa menjamin masa depan? Tapi anehnya, di saat banyak orang sibuk nyari jalan instan buat sukses, ada aja yang bisa bangun hubungan.

Kok bisa, ya?

Sabtu Malam dan Pertanyaan-Pertanyaan Hidup

Ia sudah hafal pola pertanyaan klasik dari keluarga atau teman lama. Kalau bukan "Kapan nikah?" ya, "Udah ada calon belum?" 

Seakan-akan jomlo adalah kondisi darurat yang harus segera diselesaikan. Padahal, di luar urusan asmara, masih banyak hal yang lebih mendesak. Seperti, misalnya, memikirkan bagaimana cara bertahan hidup di tengah inflasi yang terus naik.

Jujur, pasti ada segelintir perasaan iri melihat teman-teman mulai menikah atau sibuk mengurus anak. Tapi di sisi lain, ia juga sadar bahwa jadi jomlo itu bukan berarti hidupku kurang berwarna. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun