Mohon tunggu...
Aida S
Aida S Mohon Tunggu... -
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Kita semua sangat istimewa, makhluk yang kuat dan tak terhingga dengan potensi yang tak terbatas untuk menjadi seorang yang lebih baik. Kita dapat melakukan dan memiliki apa pun yang kita inginkan, www.terapiotak.com, www.gelombangotak.com.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Hypnotherapy dan Psychoneuroimmunology

29 Januari 2013   00:41 Diperbarui: 24 Juni 2015   18:18 251
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pemerintahan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Banyak orang yang mengetahui bahwa hipnoterapi sangat efektif dalam mengubah kebiasaan negatif seperti merokok dan mengontrol porsi makan yang terlalu banyak dan bahkan juga dapat menangani masalah ketakutan dan fobia. Hypnosis telah diakui oleh para ahli medis sebagai metode yang paling efektif dalam mengobati kondisi seperti  kepanikan dan mengatasi masalah kanker.

Tetapi apakah proses hipnoterapi dapat bermanfaat bagi tubuh manusia secara keseluruhan?

Psikoneuroimunologi adalah sebuah penelitian yang membahas tentang hubungan antara otak dan fungsi sistem kekebalan tubuh, atau hubungan antara mental dan kesehatan tubuh secara keseluruhan. Psikoneuroimunologi telah ada selama ribuan tahun yang lalu. Dokter telah menyadari permasalahan yang berhubungan antara stres dan proses penurunan sistem kekebalan tubuh. Tetapi baru-baru ini dengan adanya kemajuan teknologi, mereka baru dapat mengakses informasi lebih dalam mengenai penelitian tentang sel imunologi dan molekul yang berada dalam tubuh manusia.

Stres jika frekuensinya berada dalam dosis yang kecil, maka tidak berbahaya bagi tubuh manusia, bahkan Dokter percaya bahwa stres dapat bermanfaat bagi tubuh. Ketika tubuh sedang dalam kondisi stres maka tubuh akan mengalami proses peningkatan respon fight or flight yang mendadak dalam denyut jantung. Maksudnya adalah denyut jantung akan terasa lebih kencang di bandingkan dengan biasanya, hembusan napas yang cepat, mulut terasa kering, telapak tangan berkeringat.

Tapi apa yang sebenarnya terjadi di dalam tubuh kita? Nah, hormon yang berada di dalam tubuh kita sedang dirilis untuk menstabilkan jumlah hormon di dalam tubuh. Hormon katekolamin (termasuk adrenalin dan noradrenalin) akan terproduksi di dalam tubuh, untuk melepaskan glukosa ke dalam otot agar dapat menghasilkan energi lebih banyak, jantung memompa dengan kencang untuk mendapatkan darah yang lebih banyak untuk dialirkan ke otot, paru-paru akan bekerja lebih keras untuk mengambil oksigen lebih banyak.

Di masa kuno manusia membutuhkan tingkat energi yang sangat besar agar mereka dapat melarikan diri dari serangan predator, atau yang berurusan dengan situasi lain yang mengancam kehidupannya. Ini adalah sebuah respon otonom, yang berarti bahwa kondisi seperti itu adalah suatu kondisi di mana kita tidak memiliki kontrol sadar atas semua itu, ketika kita kaget atau takut tubuh memicu reaksi ini tanpa pikiran sadar. Itu semua akan terjadi dengan sendiri tanpa adanya kontrol dari kesadaran kita.

Munculnya masalah bisa terjadi pada saat pikiran kita dalam kondisi yang tidak stabil. Sebenarnya semua permasalahan bisa datang karena pikiran kita sendiri yang negatif, sehingga hormon stres akan meningkat di dalam tubuh. Apabila hormon stres terus meningkat di dalam tubuh kita maka akan menjadi kronis dan berpengaruh pada sistem kekebalan tubuh. Aktivitas organ di dalam tubuh kita menjadi tidak stabil karena tersumbat oleh hormon stres yang akan merusak semua ativitas organ di dalam tubuh melalui aliran darah.

Dengan gaya hidup yang serba modern dan penuh tuntutan seperti saat ini, maka penyebaran stres akan semakin menigkat di dalam masyarakat kita. Otak tidak bisa mengatakan apakah tuntutan itu menjadi nyata atau tidak. Dengan tuntutan kehidupan yang serba cepat membuat pikiran menjadi negatif dan dapat mengaktifkan pelepasan hormon stres yang dapat merusak sistem kekebalan tubuh.

Jika tingkat stres tidak bisa stabil dan tetap tinggi dalam jangka waktu yang lama, maka penelitian telah menunjukkan bahwa hal ini dapat menekan sistem kekebalan tubuh dan menyebabkan peradangan di dalam tubuh. Dan apabila kondisi seperti ini menjadi berkelanjutan maka dapat menyebabkan masalah yang serius seperti  kanker, penyakit jantung, demensia, diabetes dan berbagai kondisi masalah lainnya yang dapat mengancam sistem kekebalan di dalam tubuh dan bahkan dapat menonaktifkan fungsi sel di dalam tubuh.

Jadi apa yang yang harus kita lakukan setelah melihat kondisi yang seperti itu?

Nah, penelitian menunjukkan bahwa hanya dengan berpikir positif, meditasi, doa, penggunaan hipnoterapi, dan kombinasi dengan mengkonsumsi gizi yang seimbang dan olahraga yang teratur, maka dapat menstabilkan hormon stres sehingga dapat meningkatkan sistem kekebalan tubuh dan menghilangkan efek yang merusak dari hormon stres pada tubuh.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun