Mohon tunggu...
Khairul Hadi Hadi
Khairul Hadi Hadi Mohon Tunggu... karyawan swasta -

Menikmati hujan dari jendela yang terbuka

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Guru, Pejuang yang Sendirian

10 Februari 2019   08:26 Diperbarui: 10 Februari 2019   08:54 53
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber : viralkamera

Rekaman video tersebut berakhir dengan adegan siswa tadi kembali ketempat duduknya dengan sikap dan kata-kata yang pongah , selanjutnya duduk diatas meja dan menyalakan sebatang rokok. Di dalam kelas dan saat jam pelajaran !

Sebelumnya beredar video dua siswa SMK bermain kuda-kudaan pada sebuah bangku di dalam, pada saat gurunya mengajar . Menjelang akhir 2018 kemaren ada juga video beebrapa siswa membuly gurunya yang sedang mengajar hingga berakhir di kantor Bupati. 

Kita juga masih ingat kasus meninggalnya seorang guru di Jawa Timur, setelah dipukul oleh siswanya tepat di bagian belakang kepala.

Saya meyakini, kasus-kasus tersebut tidaklah berkaitan secara langsung, namun juga tidak menutup fakta antar kejadian ada hubungan "saling menginspirasi" dimana sebuah pelanggaran etika terhadap guru di anggapsebagai sesuatu  yang  "rame dan keren".

Sebagai pengajar dan pendidik guru lebih nampak sebagai seorang pejuang yang bertarung sendirian, tanpa di bekali "body protector" dan kesempatan untuk berlatih mengembangkan diri. 

Ketika siswa merasa diperlakukan dengan tidak nyaman oleh gurunya,  dia dapat melaporkannya sebagai sebauah pelangaran hukum kepada polisi dan dapat berakhir dibalik teralis penjara.  Sebaliknya jika guru yang mengalami hal-hal demikian maka siswa hanya akan dipanggil dan dinasehati, dana kalaupun harus ditahan maka itu masuk dalam bab "dibawah umur".

Akhirnya kadang guru mencari aman saja, jika siswa sudah tidak bisa di tegur dan di ingatkan maka dibiarkan saja daripada malah mendatangkan kesulitan. Seperti yang nampak pada video yang saya ceritakan diatas. 

Sang guru hanya berdiam saja ketika kerah baju nya dicengkeram, dan melanjutkan tugasnya mengajar meski kondisi kelas tidak lagi kondusif untuk kegiatan belajar.

Sekilas sikap guru itu biasa saja dan dimaklumi, namun disitulah titik awal menurunnya pendidikan kita. (Dengan tanpa menyalahakan guru) ketika seorang guru sudah tidak lagi peduli dengan perilaku siswanya maka jurang kehancuran mulai terbuka dan siap menelan dan menjerumuskan pada kekeliruan yang lebih  lebih dalam.

Guru adalah manusia yang tidak juga selalu dapat bersikap secara benar, dan atas hal tersebut guru juga harus dilindungi dari segala sikap dan perilaku yang mengancam dan menganggu tugas dan fungsinya sebagai pengajar dan pendidik.

Jika ingin menyelamatkan masa depan, sudah selayaknya kita membekali guru dengan perlindungan hukum terkait tugas dan fungsinya sebagai guru. Bukan kah kita sepakat bahwa masa depan suatu bangsa ditentukan bagaimana kualitas pendidikannya, dan ujung tombak pendidikan adalah guru.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun