 Nampaknya pertemuan Presiden Jokowi dengan Ketua Umum Partai Nasdem tidak hanya menjadi polemik siapa mengundang siapa. Tapi jauh lebih dalam, pertemuan itu bisa menimbulkan sinyal-sinyal ajakan untuk Nasdem masuk ke dalam kabinet mendatang. Mengingat pada kabinet saat ini Nasdem ikut didalamnya, mungkin saja itu terjadi.
 Seperti yang kita ketahui bahwa Jokowi sangat ahli untuk meredam lawan-lawan politiknya, seperti saat pemilu 2019. Dimana lawan politiknya dalam pencapresan bisa diajak masuk ke dalam kabinetnya. Sangat mungkin jika Jokowi kembali menggunakan "politik rangkul lawan menjadi kawan" kepada Nasdem hari ini.
 Willy Aditya selaku Ketua DPP Partai Nasdem mengatakan " Sebagaimana Pak Surya (Paloh) sering kali  menyampaikan jangan karna pemilu negara bangsa kita porak-poranda atau terpecah-pecah. Secara detail mungkin nanti kita tunggulah bagaimana Pak Surya dan menyampaikan itu ya, ini masih clue-clue saja yang disampaikan Pak Surya".
 Pernyataan Ketua DPP Partai Nasdem, mengatakan bahwa Surya Paloh masih memberikan petunjuk-petunjuk ringkas. Surya Paloh belum memberikan petunjuk yang mendetail terkait hasil pertemuannya dengan Jokowi. Ada kemungkinan Surya Paloh sedang mempertimbangkan hasil dari pertemuannya dengan Jokowi, mengingat ini akan mempengaruhi koalisi partainya.
 Dan mungkin saja keputusan Nasdem akan ditentukan setelah KPU mengumumkan pada 20 Maret 2024 nanti terkait hasil pilpres. Sebelum itu, kemungkinan Partai Nasdem akan membuat rapat internal untuk menentukan langkah politiknya, akankah bergabung ke kabinet atau menjadi oposisi.
 Tentunya semua hasil yang akan diputuskan nanti untuk Indonesia yang lebih baik lagi. Dan apapun keputusannya nanti, pasti sudah didiskusikan bersama oleh internal Partai Nasdem.
