Mohon tunggu...
Teopilus Tarigan
Teopilus Tarigan Mohon Tunggu... ASN - Pegawai Negeri Sipil

Pro Deo et Patria

Selanjutnya

Tutup

Trip Artikel Utama

Memulihkan Jiwa yang Penat, dari Trekking hingga Tubing di Bukit Lawang

14 Juli 2022   12:53 Diperbarui: 17 Juli 2022   13:13 2077
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kembali ke Bukit Lawang (Foto: Jembatan gantung di atas sungai Bahorok, Bukit Lawang/Dok. Pribadi)

Sungai-sungai yang ada di sekitar kawasan ini kesemuanya mengalir ke Sungai Bohorok. Ciri morfologi sungai Bohorok di Bukit Lawang adalah bercabang-cabang dengan pasir gosong yang berada antara cabang-cabang sungai tersebut, material sungai berupa pasir, kerikil serta bebatuan keras dan rapuh.

Meskipun kondisi air sungai sedang surut, tapi kita tetap dipandu dan didampingi saat menyusuri sungai. Bagaimanapun aliran air cukup deras di beberapa titik dan membutuhkan pengendalian khusus dari orang berpengalaman yang mengenal tipe arus sungai. Ada sensasi tersendiri saat menikmati jeram sungai yang tenang, tapi tetap penuh dengan keseruan di Bukit Lawang.

Keseruan menyusuri sungai Bahorok dengan ban (tubing) di Bukit Lawang, Taman Nasional Gunung Leuser (Dok. Pribadi)
Keseruan menyusuri sungai Bahorok dengan ban (tubing) di Bukit Lawang, Taman Nasional Gunung Leuser (Dok. Pribadi)

Keseruan menyusuri sungai Bahorok dengan ban (tubing) di Bukit Lawang, Taman Nasional Gunung Leuser (Dok. Pribadi)
Keseruan menyusuri sungai Bahorok dengan ban (tubing) di Bukit Lawang, Taman Nasional Gunung Leuser (Dok. Pribadi)

Untuk standar biaya paket trekking dan tubing di Bukit Lawang biasanya berkisar Rp150.000/orang, belum termasuk makan siang, tergantung jauh dekat rute dan permintaan wisatawan dan juga bisa negosiasi. Namun, standar biayanya lebih mahal untuk turis mancanegara.

Pada tahun 2003 pernah terjadi banjir bandang yang menerjang Sungai Bahorok dan memporak-porandakan kawasan ekowisata Bukit Lawang ini. Semoga dengan kondisi sosial didukung oleh budaya masyarakat setempat yang semakin sadar dengan potensi wisata, di samping nilai manfaat konservasi kawasan Bukit Lawang sebagai habitat satwa liar dan salah satu paru-paru dunia, hutan ini semakin dicintai karena keberadaaannya sangat penting bagi kelangsungan hidup kita.

Kembali ke Bukit Lawang (Foto: Jembatan gantung di atas sungai Bahorok, Bukit Lawang/Dok. Pribadi)
Kembali ke Bukit Lawang (Foto: Jembatan gantung di atas sungai Bahorok, Bukit Lawang/Dok. Pribadi)

"Orang-orang yang sudah pernah meminum air Bukit Lawang biasanya sulit melupakannya dan akan kembali lagi ke sini, Bang," kata bang Joni Perangin-angin, seorang pelaku wisata di Bukit Lawang.

Rasanya, hari ini pun aku sudah ingin kembali lagi ke sana.

Pojok Baca: 1, 2

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun