Mohon tunggu...
Teopilus Tarigan
Teopilus Tarigan Mohon Tunggu... ASN - Pegawai Negeri Sipil

Pro Deo et Patria

Selanjutnya

Tutup

Nature Artikel Utama

Melihat Keunikan dan Menyelami Makna Pohon Melalui "Kayu Kuda-Kuda" di Desa Lingga

31 Januari 2022   13:26 Diperbarui: 1 Februari 2022   15:34 2146
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Melihat keunikan dan menyelami makna pohon (Dokumentasi pribadi)

Pohon "Kayu Kuda-Kuda" Sebagai Penanda Desa Lingga

Kita kembali ke pokok bahasan mengenai sebuah pohon besar sebagai penanda desa Lingga. Menurut hasil wawancara saya dengan bapak Tersek Ginting, pohon itu bernama kayu kuda-kuda.

Bapak Ginting ini adalah seorang petani dan juga pelayan gereja di desa Lingga. Ia adalah seorang penatua di Gereja Batak Karo Protestan (GBKP). Ia juga berprofesi sebagai pemandu wisata sejak tahun 1983. Oleh sebab itu pak Ginting menguasai bahasa Inggris, Jerman, dan Belanda. 

Sejak dahulu banyak turis asing yang berkunjung ke desa budaya ini, tapi sejak adanya pembatasan terkait pandemi Covid-19 pada 2020 yang lalu sudah sepi sekali turis asing berkunjung ke sini.

Saat ini, dekat dengan lokasi tumbuhnya kayu kuda-kuda adalah lokasi kantor kepala desa Lingga dan gedung gereja GBKP Lingga.

Tinggi pohon kayu kuda-kuda ini mungkin ada sekitar 20-an meter lebih. Ukuran diameter bagian pangkal pohon mungkin seukuran pelukan empat orang dewasa. Batang pohon ini juga dijalari tanaman rambat di sekeliling batang pohon.

Pohon kayu kuda-kuda desa Lingga (Dokumentasi Pribadi)
Pohon kayu kuda-kuda desa Lingga (Dokumentasi Pribadi)

Pada masa dahulu, selain sebagai ikon desa, dekat dengan pohon ini juga adalah bangunan semacam kantor bagi Sibayak Lingga. Di dekatnya juga berdiri sekolah rakyat sebagaimana adanya dulu pada masa kolonial Belanda.

Barangkali karena pengaruh kekuasaan Sibayak Lingga sebagai penguasa lokal pada masa itu, hanya ada satu sekolah di desa ini yang juga dipergunakan oleh warga desa lainnya, seperti desa Surbakti, Nangbelawan, Beganding, dan Lingga Julu Kecamatan Simpang Empat, serta desa Kacaribu dan Kandibata Kecamatan Kabanjahe. 

Menurut pak Tersek Ginting, tidak diketahui pasti usia pohon kayu kuda-kuda ini. Tidak ada warga desa Lingga yang paling berumur yang masih hidup hingga kini sekalipun yang mengetahui dengan pasti kapan pohon kuda-kuda ini ditanam.

Fungsi dan Makna Keberadaan Pohon Kayu dalam Kehidupan Suku Karo

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun