Mohon tunggu...
Teopilus Tarigan
Teopilus Tarigan Mohon Tunggu... ASN - Pegawai Negeri Sipil

Pro Deo et Patria

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Eksistensi Rumah Adat di Tengah Tantangan Zaman

11 September 2021   23:04 Diperbarui: 12 September 2021   15:43 1102
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Rumah Adat "Si Waluh Jabu" (Dokumentasi Pribadi)

Sikap penuh toleransi dan tenggang rasa juga harus tinggi. Begitu juga dengan semangat berbagi harus tetap dihidupi untuk menjaga keharmonisan dalam kebersamaan.

Bila memasak masakan enak, tidak enak hati bila tidak dinikmati bersama. Itu hanyalah beberapa contoh praktis dalam kehidupan sehari-hari.

Rumah adat
Rumah adat "kesain rumah bale" (Dokumentasi Pribadi)

Suatu ketika saya mencoba memotret realitas eksistensi rumah adat saat berada di desa Kubu Simbelang, kecamatan Tigapanah, kabupaten Karo. Kebetulan saya memiliki seorang teman di desa ini.

Oleh teman saya itu, saya diajak berkeliling untuk memotret beberapa rumah adat yang masih tersisa di sana. Kemungkinan besar sudah banyak sekali penyesuaian bentuk dan bahan fisik rumah adat yang setidaknya sudah berdiri sejak tahun 60-an itu.

Lokasi rumah adat itu berada di tiga kawasan berbeda, sesuai dengan pembagian teritori atau kepemilikan menurut sistem kekerabatan yang ada, yang disebut kesain. Jadi ada tiga rumah adat di tiga kesain yang bebeda, yakni kesain rumah bale, kesain mbelang, dan kesain berneh.

Artinya kini tinggal tersisa 3 unit rumah adat, masing-masing 1 unit di setiap kesain. Satu rumah adat yang ada di kesain rumah bale tidak dihuni lagi.

Rumah adat "kesain mbelang" (Dokumentasi Pribadi)
Rumah adat "kesain mbelang" (Dokumentasi Pribadi)
Rumah adat "kesain berneh" (Dokumentasi Pribadi)
Rumah adat "kesain berneh" (Dokumentasi Pribadi)
Rumah adat ini dinamakan rumah si waluh jabu karena dihuni delapan kepala keluarga. Wujudnya bukan seperti rumah adat Karo dari zaman yang lebih tua, terbuat dari bahan mayoritas kayu dengan atap dari ijuk. Kehadira rumah adat tersisa ini dari zaman yang lebih baru.
Tantangan menempati rumah adat ini kini terkait berbagai hal yang dirasa kurang praktis sesuai perkembangan zaman. Kebutuhan MCK harus ke kamar mandi umum, sorotan terkait privasi rumah tangga, itu adalah beberapa di antara kesulitan-kesulitan lainnya.

Dapur dengan
Dapur dengan "para-para" pada rumah adat "si waluh jabu" yang masih dihuni (Dokumentasi Pribadi)

Rangka bangunan rumah adat
Rangka bangunan rumah adat "si waluh jabu" (Dokumentasi Pribadi)

Perkembangan zaman membuat kebutuhan dan gaya hidup masyarakat juga mengalami penyesuaian. Di lain pihak, status kepemilikan aset atas tanah dan bangunan yang merupakan warisan keluarga besar membuat pengelolaan dan pelestarian bangunan budaya bernilai historis ini menjadi tantangan tersendiri

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun