Mohon tunggu...
Teopilus Tarigan
Teopilus Tarigan Mohon Tunggu... ASN - Pegawai Negeri Sipil

Pro Deo et Patria

Selanjutnya

Tutup

Nature Pilihan

Getaran Alam dari Gunung Sibayak pada Hari Laut Sedunia

8 Juni 2021   17:50 Diperbarui: 8 Juni 2021   18:02 707
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gunung Sibayak, ketingian 2056 mdpl, di Kabupaten Karo, Sumatra Utara. Dokpri.

Selain sikulikap, satwa liar yang dilindungi lainnya yang juga menghuni hutan sekitar gunung Sibayak sebagaimana halnya hutan pada gugusan taman nasional Bukit Barisan antara lain adalah kijang muncak, harimau sumatera, gajah asia, orang utan, kambing hutan sumatera, kukang, trenggiling, tapir, elang bondol, beruang madu, dan elang brontok. Namun, menurut pengakuan Pak Suparmin, harimau sumatera dan gajah asia adalah jenis satwa yang tidak pernah ia temukan di sekitar hutan gunung Sibayak ini.

Selain menyimpan pesona serta keindahan alam, dan walaupun tampak damai dengan reputasinya yang sudah lama tidak meletus sejak tahun 1881, bukan berarti tidak perlu hati-hati saat melakukan pendakian di gunung ini. Menurut data UPT. Pengelolaan Tahura Bukit Barisan, di gunung ini tercatat ada 13 orang pendaki yang pernah dilaporkan hilang sejak tahun 1983 hingga 2017.

vegetasi hutan di sekitar kaki gunung Sibayak (Dokpri)
vegetasi hutan di sekitar kaki gunung Sibayak (Dokpri)
Dari 13 pendaki yang hilang tersebut, keseluruhannya merupakan warga negara asing, 3 dari Amerika Serikat, 1 dari Swedia, 1 dari Belanda, 2 dari Austria, 3 dari Jerman, 1 dari Jepang, 1 dari Prancis, dan 1 dari Rusia. Namun, dari jumlah itu ada 6 pendaki yang ditemukan selamat, 4 pendaki ditemukan meninggal dunia, dan ada 3 pendaki yang belum ditemukan hingga saat ini.

Wasana Kata

Meskipun artikel ini tidak dituliskan di tepian pantai, tapi sebagaimana perlunya penghormatan terhadap kearifan lokal di alam pegunungan, begitu juga halnya dengan laut. Kita perlu menjaga etika dalam hubungan kita dengan alam.

Alam mungkin saja bisa lestari tanpa manusia, berbeda halnya dengan manusia yang tidak mungkin hidup tanpa alam yang lestari. Kalau pun mungkin bisa, pada saat itu terjadi kita barang kali sudah menjadi jenis manusia yang sepenuhnya berbeda dengan yang kita kenal selama ini.

Semoga ada kepedulian yang semakin meningkat untuk menjaga laut, gunung, hutan, sungai, dan keanekaragaman hayati yang ada di dalamnya bagi kehidupan dan penghidupan yang berkelanjutan. Dari sanalah sungai mengalir sampai jauh.

Selamat hari laut dan hari lingkungan hidup sedunia dari kami di pegunungan Tanah Karo. Mejuah-juah.

Rujukan:

Nusantara

Gunung Sibayak

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun