Mohon tunggu...
Teopilus Tarigan
Teopilus Tarigan Mohon Tunggu... ASN - Pegawai Negeri Sipil

Pro Deo et Patria

Selanjutnya

Tutup

Hobby Artikel Utama

Pengalaman 4 Tahun dalam "Geng" Musik Tiup

8 Mei 2021   16:02 Diperbarui: 8 Mei 2021   19:12 1154
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pelayanan Musik Tiup dalam ibadah di Gereja (Dokpri)

Tanpa maksud peyoratif, yang dimaksud "geng" dalam judul tulisan ini adalah grup musik tiup Gereja Batak Karo Protestan (GBKP). Ini adalah kelompok musik tiup atau brass section tertua yang masih eksis di kota Kabanjahe Kabupaten Karo.

Grup ini berdiri sejak tahun 1960-an, beranggotakan kaum bapa dari berbagai majelis jemaat GBKP di kota Kabanjahe sekitarnya. Namun, karena tuntutan kebutuhan keluarga di antara pelayanan kegiatan-kegiatan gereja yang membutuhkan iringan musik, membuat terjadinya benturan dan kendala. 

Kendala lainnya terutama adalah soal regenerasi. Sebabnya, pelayanan jemaat secara penuh waktu lewat musik tiup tidak mampu menjamin tercukupinya kebutuhan keluarga.

Akibatnya grup musik tiup ini sempat vakum beberapa tahun. Mulailah dipikirkan terkait peralihan model rekrutmen dan pembinaan personil untuk kelanjutan berikutnya.

Sejak tahun 1983 mulailah rekrutmen personil dari pemuda gereja yang masih duduk di bangku SMA. Kalau diandaikan sebagai sebuah "geng", maka grup musik tiup ini adalah geng anak sekolah yang melayani jemaat dan masyarakat umum pencinta musik klasik. 

Angkatan Pertama Musik Tiup GBKP dari anak SMA (Dokpri)
Angkatan Pertama Musik Tiup GBKP dari anak SMA (Dokpri)

Pada masa awal-awal pembentukannya, bahkan tidak hanya pemuda gereja dari GBKP yang menjadi personil grup musik ini, tapi ada juga dari Huria Kristen Batak Protestan (HKBP) dan Gereja Katolik yang ada di kota Kabanjahe sekitarnya. Terhitung sejak saat itu, hingga kini grup musik tiup yang diawaki pemuda-pemuda gereja ini sudah bertahan selama 38 tahun.

Personil GBKP Musik Tiup bersama Pembina, Alm. H. K. Purba
Personil GBKP Musik Tiup bersama Pembina, Alm. H. K. Purba

Itu adalah sebuah usia yang cukup panjang dan melahirkan rentang pengalaman yang cukup beragam bagi para alumnus maupun personil yang masih aktif hingga kini. Lebih dari sekadar pembinaan bidang musik, di grup musik tiup ini pembinaan berlangsung secara mandiri, sehingga terjadi juga pembinaan karakter dan transfer pengetahuan yang membangun karakter mandiri berlandaskan semangat pelayanan.

Pelayanan Musik Tiup dalam ibadah di Gereja (Dokpri)
Pelayanan Musik Tiup dalam ibadah di Gereja (Dokpri)

Sungguhpun begitu, pelayanana tentu saja tetap membutuhkan biaya operasional. Kebutuhan itu terpenuhi secara swadaya, berasal dari sumbangan para alumni, maupun tanda kasih persembahan jemaat yang dilayani oleh iringan musik tiup.

Pelayanan jemaat, baik dalam acara suka cita maupun duka cita. Persembahan dari jemaat itu sifatnya suka rela.

Grup Musik Tiup GBKP mengikuti festival vokal grup (Dokpri)
Grup Musik Tiup GBKP mengikuti festival vokal grup (Dokpri)
Dana itu menjadi sokongan bagi kebutuhan operasional, baik biaya latihan-latihan, pengadaan alat-alat musik tiup baru, kebutuhan pendukung seperti penggandaan buku lagu-lagu, maupun pemeliharaan dan perbaikan peralatan yang rusak.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun