Mohon tunggu...
Teopilus Tarigan
Teopilus Tarigan Mohon Tunggu... ASN - Pegawai Negeri Sipil

Pro Deo et Patria

Selanjutnya

Tutup

Hobby Pilihan

Hobi dalam Seni, Memberi Nilai Tambah kepada Sepah Mendulang Rupiah

27 Mei 2020   22:57 Diperbarui: 9 Juni 2020   00:25 250
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kios Kerajinan Kayu Mama Bapak Kibod (Dokpri)

Alangkah senangnya bila kita bisa mengerjakan sesuatu yang kita sukai. Apalagi bila hobi itu bisa pula menghasilkan rupiah.

Kali ini kita akan melihat sebuah bakat, bukan sembarang hobi. Bersama seorang pria yang ramah, dengan bakat seni yang dia miliki, sepah bisa diolah hingga memberi nilai tambah, sekaligus mendatangkan rupiah.

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, sepah bisa berarti terserak-serak tidak keruan, berantakan. Bisa juga berarti ampas sesuatu yang sudah dikunyah dan diisap air atau sarinya. Namun, dalam bakat yang digeluti oleh Mama Bapak Kibod, pengertian sepah yang paling mendekati adalah yang terkait dengan kayu.

Sepah bisa juga berarti pohon yang kayunya sangat keras, getahnya dapat dibuat lilin, dalam bahasa Latin Irvingia malayana. Sepah juga bisa berarti nama batu permata yang di dalamnya terdapat gambar akar kayu.

Namun, yang dikerjakan oleh Mama Bapak Kibod, lebih tepatnya lagi adalah mengolah sepah sebagaimana pengertian dalam peribahasa "habis manis sepah dibuang". Kayu-kayu yang dia olah dalam hobi dengan bakat seni itu sebagian besar adalah bahan-bahan yang telah diabaikan, disia-siakan oleh seseorang dan yang sudah tidak diharapkan apa-apa lagi dari padanya.

Pekerjaan utamanya adalah bertani, mengerjakan kerajinan kayu-kayu ini adalah pekerjaan sampingannya. Kiosnya sendiri berada di pinggir jalan nasional Kabanjahe-Telagah, Kabupaten Langkat, Sumatera Utara.

Bengkel seni sekaligus kios kayu Mama Bapak Kibod (Dokpri)
Bengkel seni sekaligus kios kayu Mama Bapak Kibod (Dokpri)
akar-akar kayu setengah jadi di bengkel kerajinan kayu Mama Bapak Kibod (Dokpri)
akar-akar kayu setengah jadi di bengkel kerajinan kayu Mama Bapak Kibod (Dokpri)
Dia bermarga Purba dan berasal dari Desa Rumah Kabanjahe. Ini adalah sebuah desa yang masih memegang teguh hubungan kekerabatan dalam ikatan adat istiadat, dan hanya berjarak beberapa ratus meter dari bengkel seni sekaligus kiosnya ini.

Tidak kurang dari potongan batang kelapa, potongan-potongan kayu, besar dan kecil, juga ranting-ranting dan akar-akar kayu, baik yang masih mentah maupun setengah jadi, ada di belakang kiosnya, yang berfungsi menjadi semacam bengkel seni. Di bagian depan, dia memajang berbagai kerajinan kayu hasil olahan tangannya sendiri.

Ada peralatan dapur, seperti talenan kayu bermacam ukuran, kecil, sedang dan besar. Ada juga lesung dan ulekan dari kayu dengan berbagai bentuk dan ukuran.

Talenan hasil kerajinan kayu Mama Bapak Kibod (Dokpri)
Talenan hasil kerajinan kayu Mama Bapak Kibod (Dokpri)
Lesung dan ulekan hasil kerajinan kayu Mama Bapak Kibod (Dokpri)
Lesung dan ulekan hasil kerajinan kayu Mama Bapak Kibod (Dokpri)
Menariknya lagi, berbagai macam bentuk dan ukuran akar-akar kayu juga dia olah menjadi kerajinan tangan yang bernilai seni. Mengingat pekerjaan ini merupakan pekerjaan sampingan, maka hasil kerajinan kayu dengan modal otodidak ini merupakan sebuah hal yang patut diapresiasi.

Bukan saja nilai seni dalam kayu hasil olahannya, tapi bahan-bahan yang dia gunakan seperti akar-akar kayu dan dahan-dahan serta ranting yang telah diabaikan dan disia-siakan itu, merupakan sebuah peran ekologis yang patut diperhitungkan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun