Kembali, penting atau tidaknya sebuah reuni, ada atau tidak ada rasa kangen, adalah sesuatu yang khusus yang maknanya tergantung kepada siapa dan bagaimana ia memandang dirinya dan hubungannya dengan orang-orang, serta berbagai peristiwa yang terjadi disekitar kehidupannya dalam sebuah perjalanan waktu.Â
Namun, seiring waktu yang berubah dan kita yang ikut berubah di dalamnya, maka kita perlu mencermati pentingnya untuk menjaga sebuah hubungan sebagai makhluk sosial, karena kita hidup bersama di bumi yang sama dengan satu matahari di bawah langit yang sama, dengan berbagai persoalan hidup yang melingkupinya. Maka, reuni memang tidak cukup menjadi sekedar temu kangen.
Andrias Harefa mengutip Roger Konopasek dalam bukunya Sekolah Saja Tidak Pernah Cukup: "bahwa saat reuni sekolah, setelah sekian lama tak bertemu, menarik sekali mendapati bahwa orang-orang yang tak terlalu sukses di kelas justru lebih sukses dalam hidup. Mereka datang dengan pesawat kelas satu atau mengendarai sedan mewah, sementara jago-jago kelas datang dengan tiket kelas ekonomi atau mobil keluarga dan mengeluhkan sakit pinggangnya. Prestasi akademik hanya baik di kelas, tetapi bisa amat merugikan untuk berlaga dalam kehidupan nyata."
Kalau harta dan kekayaan yang menjadi ukurannya mungkin Roger benar, karena kita belajar bukan untuk sekolah tapi untuk hidup. Waktu berubah dan pengetahuan tidak cukup untuk sekedar mencari kebenaran demi kebenaran itu sendiri tanpa kegunaan untuk menghasilkan sesuatu yang mencukupkan kebutuhan.

Pemilihan tanggal pembentukan ini sendiri bukan disengaja, hanya sebuah kebetulan yang menarik. Di sini, momen perayaan HUT RI pada setiap tanggal 17 Agustus adalah sebuah momen yang betul-betul menjadi pesta rakyat. Masyarakat dari hampir seluruh desa di Kabupaten ini tumpah ruah memenuhi jalan-jalan di Kabanjahe, ibu kota Kabupaten, untuk bersama-sama menyaksikan sebuah parade tahunan perayaan hari kemerdekaan dari berbagai kontingen barisan peserta upacara yang berpawai keliling kota Kabanjahe.Â
Sehubungan dengan itu, banyak juga orang-orang yang berasal dari Kabanjahe, namun kini berdomisili di luar Kabanjahe, turut pulang ke Kabanjahe menikmati sensasi fenomena Agustusan ini, termasuk para alumni SMUNSAKA 98/01. Maka dipilihlah tanggal 18 Agustus 2017 itu sebagai hari pertemuan dengan asumsi bahwa kemungkinan banyak alumni yang bisa ikut bertemu merencanakan wadah ini.Â
Dalam sejarah perjuangan bangsa Indonesia, tanggal ini sendiri adalah sebuah momen bersejarah, dimana pada tanggal 18 Agustus 1945, Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI) melaksanakan sidangnya untuk mengesahkan UUD 1945, serta memilih dan menetapkan Soekarno dan Mohammad Hatta sebagai presiden dan wakil presiden Republik Indonesia.
Dalam perjalanannya, kita yang bergabung dalam KBS 98/01 memandang bahwa kehadiran sebuah organisasi yang modern adalah hal yang penting. Sejarah perjuangan bangsa ini juga menunjukkan bahwa perlawanan bersenjata dalam mengusir penjajah bukan tidak penting, namun mempunyai keterbatasan.Â
Penjajah biasanya mempunyai kekuatan yang lebih besar, makanya mereka berani menjajah. Kekuatan tidak selalu berkaitan dengan jumlah atau ukuran. Sejarah mencatat bahwa Belanda yang adalah sebuah negara kecil dengan jumlah penduduk yang tidak lebih banyak dari rakyat Pulau Jawa pada masa itu, ternyata mampu menjajah dan mengeruk kekayaan nusantara yang pernah jaya pada masa Majapahit dan Sriwijaya, dalam waktu yang tidak singkat, tiga ratus lima puluh tahun. Kenapa bisa terjadi?
