Mohon tunggu...
Teopilus Tarigan
Teopilus Tarigan Mohon Tunggu... ASN - Pegawai Negeri Sipil

Pro Deo et Patria

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Kenapa Susah Membuang Sampah pada Tempatnya?

5 Desember 2018   16:51 Diperbarui: 7 Desember 2018   09:49 1435
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Petugas Kebersihan (dokpri)

Jadi tidak heran, perilaku membuang sampah sembarangan seperti seolah tidak terlihat namun dapat dirasakan. 

Semua orang mungkin akan menghujat pemerintah pada suatu kota yang sedang dilanda banjir yang dikabarkan adalah akibat saluran drainase yang sumbat, tanpa mau berpikir mungkin sampah mereka sendiri yang menyumbatnya karena dibuang sembarangan ke selokan.

Jostein Gaarder, seorang penulis buku sekaligus guru filsafat di sebuah sekolah menengah di Norwegia bahkan memandang bahwa permasalahan terbesar pada zaman kita sekarang adalah masalah lingkungan.

Sehingga fokus pengembangan filsafat juga diarahkan ke ekologi filsafat atau ekosofi. Namun, tanpa harus rumit berfilosofi pun kita dapat mengambil kesimpulan tentang perilaku tidak mau tahu dalam pengelolaan sampah ini.

 Kesimpulannya, jangan buang sampah sembarangan, apalagi ke selokan.

Membuang sampah ke selokan, di depan rumah kita sendiri mungkin belum menjadi masalah bagi kita untuk saat ini, tetapi pada suatu titik di suatu tempat itu pasti akan sangat menyusahkan, bahkan membahayakan.

Manajemen pengelolaan sampah oleh pemerintah daerah di kampung kita mungkin belum baik, tetapi sebagai bagian anggota masyarakat janganlah ikut-ikutan bermental tidak baik, dengan berpikir  yang penting "aku senang, aku menang, persetan orang susah karena aku, yang penting asyik, sekali lagi asyik."

Refleksi dari seorang Peter Parker, yang merasa bersalah atas kematian pamannya, Uncle Ben, yang ditembak mati oleh seorang penjahat yang melarikan uang curian dari sebuah pertandingan tarung bebas.

Peter sengaja tidak mencegatnya, padahal ia lebih dari mampu untuk melakukannya. Akhirnya penjahat itu mencoba merampas mobil pamannya dalam sebuah sekuel film Spiderman mungkin bisa menjadi analogi. 

Kata Peter: "Suatu hal yang kita anggap sebagai sesuatu yang bukan urusan atau masalah kita dan kita tidak mau tahu tentangnya, sering kali kemudian menjadi hal yang betul-betul membuat kita bermasalah dan sangat menyesalinya."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun