Mohon tunggu...
Gadget

Big Data dan Konsep Smart City

24 Mei 2018   13:51 Diperbarui: 24 Mei 2018   13:59 875
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Evolusi dari big data dan Internet of Things (IoT) memiliki peran penting dalam inisiasi smart city. Big data menawarkan kesempatan bagi pemerintah di kota-kota untuk memperoleh insight berharga dari sejumlah besar data yang dikumpulkan dari berbagai sumber. Kombinasi dari IoT dan big data merupakan wilayah riset tak terjamah yang telah membawa tantangan yang menarik dan baru dalam upaya pencapaian smart city di masa depan. Tantangan-tantangan ini fokus pada masalah terkait bisnis dan teknologi yang memungkinkan sebuah pemerintah kota mewujudkan visi, prinsip, dan persyaratan untuk penerapan smart city.  

Walaupun Big Data menghasilkan banyak desas-desus, konsep yang telah diaplikasikan masih relatif sedikit. Masih banyak hal-hal yang baru dan belum dieksplor lebih jauh tentang big data. Namun, potensinya terhadap analisis manusia sudahlah jelas. Hal ini menjadikannya bagian yang sempurna dan integral dari perencanaan dan pembangunan smart city.

Seiring dengan tumbuhnya populasi dan langkanya sumber daya, efisiensi penggunaan barang-barang yang terbatas ini menjadi lebih penting. Smart city adalah faktor kunci dalam konsumsi barang dan sumber daya. Dibangun dan diintegrasikan dengan big data, kota-kota masa depan akan terealisasi di masa sekarang.

Crowd Control

Crowd control merupakan salah satu area di mana big data telah sukses digunakan. Kapanpun ada kelompok yang lebih banyak daripada biasanya berkumpul di satu tempat, katakanlah saat musim pulang kampong, akan ada kebutuhan tidak terduga untuk pelayanan apapun di area tersebut. Termasuk pemenuhan kebutuhan kelompok banyak tersebut (makanan, minuman, dll.) dan memastikan keamanan mereka (polisi, petugas darurat, dll.). 

Seiring pertumbuhan populasi tumbuh dan kota-kota semakin padat, kejadian-kejadian seperti ini menjadi lebih sering dan kota-kota akan berusaha keras untuk memprediksi dan memahami fenomena tersebut.

Untungnya, peristiwa-peristiwa seperti itulah yang biasa dianalisis oleh Big Data. Banyak kerumunan orang berarti banyak data dihasilkan. Big data digunakan untuk memahami kapan, bagaimana, dan mengapa kerumunan tersebut terbentuk, serta memprediksi pergerakan dan tindakan mereka berdasarkan data-data yang ada.

Menghubungkan Kota ke Masa Depan

Dengan pertumbuhan populasi dan munculnya teknologi-teknologi seperti big data dan Internet of Things, langkah alami yang akan diambil kota-kota adalah dengan menghubungan setiap aspek di dalam kota itu sendiri. Ada jutaan sensor yang sudah terpasang, mengawasi berbagai macam hal di kota-kota metropolis. Tidak lama lagi, sensor-sensor ini akan bertambah hingga mereka dapat memonitor segalanya, mulai dari lampu-lampu jalan dan tempat sampah hingga kondisi jalan dan penggunaan energy.

Konsep smart cities ini akan memungkinkan kita untuk memanfaatkan sumber daya yang dimiliki, mengurangi konsumsi energy, dan membangun kota dengan efisiensi maksimal. Big data sangat penting untuk memahami bagaimana orang-orang di kota-kota bergerak, bagaimana energy digunakan, bagaimana berbagai aspek dari infrastruktur berinteraksi, dan banyak lagi. Smart cities bukanlah angan-angan untuk diaplikasikan jauh di masa depan, beberapa daerah perkotaan di dunia sudah mulai menggunakan big data untuk berbenah:

- Los Angeles:

  • LA mengganti 4,500 mil lampu jalan dengan lampu LED yang baru. Tidak hanya menghasilkan jalan yang lebih terang, namun lampu-lampu baru ini juga saling terkoneksi satu sama lain yang akan menginformasikan status setiap bohlam. Jika salah satu mengalami malfungsi, kerusakan tersebut dapat teridentifikasi dan diperbaiki dengan sangat cepat. Lampu-lampu ini diproyeksikan akan berubah warna atau berkedip untuk memperingatkan warga tentang berbagai kondisi.
  • Untuk menghemat air, LA menggunakan informasi yang dikumpulkan dan dianalisa untuk mengganti area tanaman non-lokal dengan tanaman lokal yang lebih tahan atas kekeringan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gadget Selengkapnya
Lihat Gadget Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun