Bulan April udara sangat sejuk di Timur Tengah karena merupakan peralihan antara musim dingin ke musim panas. Banyak burung burung merpati yang tiba tiba muncul entah darimana datangnya. Saat udara sejuk seperti inilah mari saya ajak anda untuk jalan jalan blusukan melihat bentuk bentuk rumah di negara sekitar Laut Mediterania, Laut Merah dan Teluk Persia.
Saya ambil contoh photo photo disini adalah rumah di Manama, Bahrain sebagai ilustrasi saja. Secara umum bentuk rumah di Bahrain sama saja dengan di Algeria, Tunisia, Lybia, Mesir, Lebanon, Syria, Irak, Kuwait, Saudi dan negara lain di sekitarnya. Developer property Indonesia salah kaprah mencontek design rumah rumah Mediterania ini dan membawanya ke Indonesia.
Jangan membayangkan rumah rumah di sekitar Laut Mediterania, Laut Merah dan Teluk Persia bentuknya sama seperti rumah rumah di Cluster Mediterania Sentul, Cibubur, Batam atau di kota manapun di Indonesia. Developer dan Arsitek Indonesia yang merancang rumah rumah di Cluster Mediterania di tanah air tidak pernah melihat sendiri seperti apa bentuk rumah disekitar Laut Mediterania, Laut Merah sampai Teluk Persia.
Genteng
Perbedaan mencolok antara rumah Cluster Mediterania di Indonesia dengan di Timur Tengah adalah 'Genteng'. Nggak ada genteng dipakai di rumah rumah di negara sekitar Laut Mediterania, Laut Merah maupun Teluk Persia. Genteng dengan plafon atap rumah berbentuk trapesium itu ciri khas rumah didaerah tropis yang banyak hujan. Di Arab mah hujan sangat jarang dan nggak selebat di Indonesia. Jadi rumah Arab itu nggak ada gentengnya.
Taman Didepan Rumah
Perbedaan lain rumah Cluster Mediterania yang bikin ngakak orang Arab adalah Taman Hijau di halaman depan rumah. Rumah Cluster Mediterania di Indonesia ada tamannya didepan rumah. Di Arab, tanaman apapun bakalan mati dan kering kerontang apabila musim panas. Yang kuat hidup cuma pohon kurma dan pohon pohon perdu khas Arab. Rumput pun akan berubah jadi coklat kekeringan saat musim panas.
Jendela
Perbedaan yang juga bikin ngakak orang Arab adalah jendela. Rumah rumah Cluster Mediterania di Indonesia jendelanya sangat besar dan banyak sekali. Hal ini karena orang Indonesia pingin udara didalam rumah selalu sejuk tanpa harus pasang / menyalakan AC sepanjang hari. Ngirit listrik, itulah konsep rancangan arsitek di tanah air untuk rumah rumah di Indonesia. Orang Indonesia senang membuka jendela lebar lebar biar udara masuk kedalam rumah dan sejuk.
Di Timur Tengah, jendela cenderung kecil kecil dan tidak pernah bahkan tidak bisa dibuka sama sekali. AC dinyalakan 24 jam per hari dan 7 hari seminggu nonstop. Debu dan pasir gurun akan masuk kedalam rumah kalau jendela dibuka, apalagi sering ada badai pasir saat pergantian musim. Fungsi jendela hanya sebagai pencahayaan saja.
Garasi Mobil