Mohon tunggu...
Temon Sujadi
Temon Sujadi Mohon Tunggu... -

seuntai mutiara nan maha luhur, sehatkan hati, segarkan ruhani, raih kehidupan imani. InsyAllah

Selanjutnya

Tutup

Politik

Stop "Black Campaign", Jaga Sikap

6 Juni 2014   17:20 Diperbarui: 20 Juni 2015   05:01 109
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

bismillahirahmanirahim

mendekati pemilihan pilpres beberapa hari lagi, terlihat dari masing-masing kubu berupaya menarik simpati dengan gaya dan cara masing-masing, iklan maupun gambar-gambar dimedia cetak, elektronik, papan baliho dipinggir jalan tak asing lagi kita kan sering melihatnya. menarik sekali sungguh, pilpress kali ini akan terasa berbeda dari tahun-tahun sebelumnya..

ada sedikit koreksi yang mungkin kita lupa akan hakekatnya, yang kadang tanpa kita sadari kita melakukanya salah satunya yaitu upaya menjelek-jelekan salah satu kubu demi mendukung apa yang kita dukung, ia kita kenal dengan istilah "Black campaign"

bagaimana nasehat ulama-ulama menanggapi masalah tersebut ?

"Hati yang bersih akan bisa melihat kebaikan orang lain yang tidak terlihat sekalipun dan hati yang kotor akan mudah melihat kejelekan orang lain yang tidak pernah ada. Orang lain adalah cermin bagi hati anda, jika hati anda selalu melihat kejelekan orang lain yang tidak terlihat oleh mata anda itu artinya hati anda kotor. Dan jika hati anda selalu melihat kebaikan orang lain yang tidak terlihat oleh mata anda itulah tanda kebersihan hati anda.”

(buya yahya-cirebon)

“Tidak ada untungnya black campaign, karena hanya memecah belah umat... Kalau mulut dibiasakan ngomong yang tidak baik, maka terus menerus berbuat tidak baik. Memilih presiden adalah hal yang baik maka harus dilakoni dengan yang baik-baik. “Mulut ini harus terus menerus pembiasaan yang baik dengan dzikir, maka yang keluar pun otomatis akan baik, damai, Jangan lagi-lagi ribut-ribut akibat perbedaan pilihan. Pileg ribut, pilpres ribut, lalu kapan akan membangun? Jangan saling mencela antara satu dengan yang lainnya. “Kedamaian harus diciptakan untuk mencapai negara yang baldatul toyibatun warobun ghofur,

(Habib lutfi bin yahya pekalongan)

"PILPRES adalah persaingan antara saudara sebangsa dengan TUJUAN yang sama : untuk kebaikan Indonesia dan rakyatnya."

(Gus Mus.)

Situasi saat ini (pasca pileg & pra pilpres) jangan sampai ada perpecahan di antara kita dan keluarga kita.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun