Program Cek Kesehatan Gratis (CKG) yang digulirkan Kementerian Kesehatan RI kini telah menjadi salah satu langkah paling strategis pemerintah dalam memperpanjang usia harapan hidup masyarakat Indonesia. Di tengah meningkatnya penyakit tidak menular seperti hipertensi, diabetes, dan jantung koroner, pendekatan deteksi dini melalui CKG menjadi terobosan preventif yang visioner, mengutamakan pencegahan sebelum pengobatan.
Wakil Menteri Kesehatan Dante Saksono Harbuwono menyebut CKG sebagai "senjata utama" untuk memperpanjang usia sehat masyarakat. Melalui pemeriksaan rutin, masyarakat dapat mendeteksi potensi penyakit sejak dini dan pencegahan komplikasi di masa depan.
"Sekarang angka kunjungan ke puskesmas meningkat karena masyarakat mulai sadar pentingnya memeriksa kolesterol, tekanan darah, dan gula darah," ujar Dante dalam temu media di Jakarta, Jumat (17/10).
Fakta bahwa semakin banyak masyarakat datang ke fasilitas kesehatan bukanlah hal sepele. Ini menunjukkan terjadinya perubahan perilaku kesehatan, dari menunggu sakit menjadi aktif menjaga diri agar tetap sehat. Perubahan pola pikir seperti ini adalah fondasi dari masyarakat yang sehat dan produktif.
Deteksi Dini, Langkah Ilmiah Menyelamatkan Generasi
Program CKG juga mengadopsi metode Framingham Score, alat ilmiah yang digunakan untuk memprediksi resiko seseorang terkena penyakit jantung dalam 10 tahun mendatang. Dengan pendekatan berbasis data ini, pemerintah dan tenaga medis bisa mengenali kelompok berisiko tinggi lebih awal dan memberikan intervensi tepat sasaran.
Inovasi ini membuktikan bahwa CKG bukan sekadar kegiatan pemeriksaan gratis, melainkan upaya sistematis membangun peta kesehatan nasional. Dengan data kesehatan yang luas dan valid, kebijakan kesehatan pun dapat dirancang lebih efektif dan efisien.
"Street Generation": Membangun Budaya Hidup Sehat
Lebih dari sekadar pemeriksaan, CKG juga menginspirasi lahirnya gaya hidup baru bagi generasi muda. Dante mendorong terbentuknya "Street Generation" --- generasi yang tidak takut berkeringat, rajin bergerak, dan menjadikan olahraga sebagai bagian dari identitas sehat mereka.
"Jangan takut berkeringat. Dengan berkeringat, berat badan turun, tekanan darah turun, dan gula darah ikut terkendali," ujarnya.