Mohon tunggu...
Temmy Megananda
Temmy Megananda Mohon Tunggu... Administrasi - masyarakat milenial bandung

Manusia biasa yang suka JKT48

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Cancel Culture, Budaya Main Hakim Sendiri

16 April 2022   15:31 Diperbarui: 16 April 2022   15:40 478
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Cancel Culture (Sumber : Pribadi) 

Cancel Culture Budaya main hakim sendiri.
Pernahkah anda melihat fenomena sesorang dibully secara membabi buta baik di media sosial maupun dunia nyata atas perilaku yang ia perbuat? Jika iya, artinya anda sudah mengerti apa itu Cancel Culture.


Cancel Culture menurut Mirriam-Webster perusahaan penerbit buku asal amerika serikat, Cancel Culture adalah tindakan mengajak orang lain untuk memboikot seseorang atau suatu hal. Korban Cancel Culture dapat berupa seseorang maupun entitas lainnya.


Pemboikotan atau penolakan secara masal semakin hari semakin mudah kita temui. Hal ini juga dipengaruhi karena mudahnya sebuah informasi tersampaikan dari satu pihak ke pihak lainnya. Yang jadi permasalahannya ialah informasi tersebut tidak terjamin kebenarannya.


Korban Cancel Culture sendiri biasanya mengalami banyak kerugian baik materil maupun imateril. Salah satu kerugian jangka panjangnya ialah nama baik yang tercoreng akibat stigma masyarakat yang sudah kepalang tanggung memboikot dan membenci tanpa alasan secara membabi buta.


Ada banyak contoh dari perilaku Cancel Culture salah satunya adalah pemboikotan dan pemutusan hubungan ekonomi dengan Rusia oleh beberapa negara Eropa dan bahkan dunia. Negara-negara tersebut berdalih bahwa Hal ini dilakukan sebagai hukuman untuk Rusia karena telah melakukan invasi ke Ukraina. Sementara pihak Rusia dalam hal ini adalah presiden Vladimir Putin mengatakan bahwa pemboikotan tersebut merupakan salah satu bentuk dari cancel culture. Tak hanya kegiatan ekonomi, masyarakat dunia pun memboikot segala hal yang berhubungan dengan Rusia mulai dari seni budaya hingga hubungan sosial masyarakat.


Contoh lain dari cancel culture adalah kasus yang menimpa Johnny Depp. Johnny Depp sendiri dituduh melakukan kekerasan dalam rumah tangga terhadap istrinya. Hal ini membuat masyarakat maupun para pelaku bisnis melakukan pemboikotan massal terhadap dirinya. Kontrak Johnny Depp dengan beberapa pihak pun diputus salah satunya adalah perannya dalam film fantastic Beast sebagai Grindelwald harus berakhir dan digantikan oleh orang lain.

Johnny Depp dalam film Fabtastic Beast (Sumber: Warner Bros)
Johnny Depp dalam film Fabtastic Beast (Sumber: Warner Bros)


Tak hanya ke dua kasus tersebut, Ada sangat banyak contoh kasus cancel culture yang dapat kita temukan baik di dalam kehidupan sehari-hari maupun di media sosial. Dengan mudahnya sebuah informasi tersebar dari satu pihak ke pihak lainnya, menjadikan perilaku cancel culture sangat rentan terjadi.


PENCEGAHAN CANCEL CULTURE


Dampak negatif dari perilaku cancel culture adalah pihak tersudut dalam hal ini adalah korban cancel culture tidak mendapatkan hak untuk membela dirinya sendiri. Perilaku cancel culture dapat dicegah dari diri sendiri dengan cara mencari referensi sebanyak mungkin atas informasi yang diterima. Namun demikian meskipun kita telah memastikan sebuah informasi tersebut benar adanya, tidak menjadi sebuah pembenaran untuk kita melakukan praktek cancel culture secara berlebihan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun