Mohon tunggu...
Temmy Megananda
Temmy Megananda Mohon Tunggu... Administrasi - masyarakat milenial bandung

Manusia biasa yang suka JKT48

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Salahkah Pria Pakai Skincare?

4 Februari 2020   10:38 Diperbarui: 4 Februari 2020   10:31 1392
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
google image via https://img.okezone.com

Skincare atau perawatan wajah seolah menjadi hal lumrah saat ini. Wanita bahkan biasanya menyisihkan sebagian dari penghasilannya untuk membeli segala keperluan yang biasa disebut "Skincare".

Klinik-klinik perawatan kulit kian menjamur dimana-mana, tak hanya di kota besar, bahkan di pelosok kampung bahkan ada gerai klinik khusus skincare. Mulai dari para pemain besar hingga klinik-klinik sederhana yang dikelola secara pribadi kini mudah ditemukan.

Merawat kulit wajah seolah menjadi kewajiban bagi seluruh wanita. Kepedulian untuk telihat sempurna dihadapan semua orang menjadi kebutuhan tersendiri bagi mereka. "Cantik Itu Mahal" seolah menjadi slogan bagi setiap wanita. Jika merawat wajah seolah menjadi kewajiban bagi wanita, lantas bagaimana dengan pria?

Saat ini seolah hal yang lumrah bagi pria untuk merawat wajahnya. Meskipun stereotype serta stigma masyarakat tetap saja menganggap pria yang hobi berskincare dianggap salah dan kurang jantan. Benarkah demikian?

Semua orang ingin tampil sempurna, termasuk pria. Dan alasan untuk memakai skincare juga terkadang tak semata-mata hanya untuk terlihat sempurna. Terkadang seseorang harus merawat kulit wajahnya dikarenakan terdapat permasalahan seperti Jerawat yang dirasa mulai mengganggu.

Tidak semua pria peduli akan penampilannya, karena tidak semua profesi diharuskan untuk terlihat sempurna. Sebagai contoh kita tidak bisa samakan pria yang bekerja di bidang jasa perbankan atau pariwisata dengan pria yang bekerja di bidang teknik pembangunan. Bila seorang banker atau pramugara memiliki wajah yang kurang sehat dan kurang enak dipandang tentu akan berpengaruh terhadap pekerjaannya. Lain hal nya dengan pria yang bekerja sebagai buruh bangunan yang penampilannya tidak terlalu berpengaruh terhadap pekerjaannya.

Yang dapat kita bandingkan ilaha perbedaan skincare yang digunakan oleh pria dan wanita. Secara teknis, kulit wanita memang lebih tipis dan lembut dibandingkan pria, kulit pria dinilai lebih tebal. Sehingga peraawatan yang digunakannya juga berbeda. Belum lagi masing-masing dari pria dan wanita memiliki jenis kulit yang berbeda beda. Itulah pentingnya sebelum menggunakan sebuah produk skincare, alangkah lebih baiknya berkonsultasi dulu dengan ahli agar tidak salah langkah.

Banyaknya jenis skincare yang dibutuhkan juga berbeda. Sebagian besar pria merasa dengan memiliki sabun pencuci wajah saja sudah cukup untuk menjaga kebersihan kulit wajah. Namun tak sedikit pula yang memiliki produk skincare komplit dari mulai krim pelembab hingga krim malam dank krim siang.

Belum lagi standar tampan yang diterapkaan oleh kaum hawa kepada para pria juga semakin bergeser. Apabila dahulu tampan dinilai jika memiliki brewok tebal seperti artis-artis Turki, kini sedikit berubah dengan kian populernya artis-artis korea. Standar tampan pun kini berubah menjadi memiliki kulit yang putih dan berkilau bak para personel Boygroup yang digilai para kawula muda.

Namun walau bagaimanapun, kebersihan dan kesehatan wajah tetap menjadi poin utama. Bukan menjadi tampan atau terlihat menawan. Jadi tidak ada salahnya bukan pria menggunakan skincare? (Temmy. 04/02/2020)

Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun