Mohon tunggu...
Temmy Megananda
Temmy Megananda Mohon Tunggu... Administrasi - masyarakat milenial bandung

Manusia biasa yang suka JKT48

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan

Konflik Natuna: Indonesia "Ngegas", Tiongkok Melunak

12 Januari 2020   14:54 Diperbarui: 12 Januari 2020   14:58 3707
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Konflik Natuna (Sumber : Sindonews.com)

Jika kita membicarakan tentang hubungan luar negeri Indonesia, pasti yang saat ini terlintas di benak sebagian besar masyarakat adalah konflik perairan antara Indonesia dengan Tiongkok yang tengah memanas. Tapi apakah permasalahan luar negeri kita hanya soal Tiongkok? Dan apabila perang dunia ketiga pecah, di pihak manakah kita?

Saat ini memang tengah hangat topic mengenai perairan Natuna yang dimasuki oleh kapal dari Negara lain terutama Tiongkok, dengan itu pula pengetahuan masyarakat mengenai hbungan luar negeri kita semakin terbuka.

Sikap Tiongkok yang justru semakin melunak mengenai Natuna cukup mengejutkan. Betapa tidak, sikap ini berbanding terbalik bila dibandingkan dengan sikap mereka terhadap beberapa Negara Asean lain. Sebut saja Filipina dan Malaysia yang hingga detik ini masih mempermasalahkan kepemilikan kepulauan spratly.

Bila ditilik dari respon sebgian besar masyarakat kita yang sangat merespon negative mengenai masalah ini serta sikap pemerintah yang langsung bertindak tegas dan membuat pernyataan yang juga tegas, nampaknya hal ini cukup efektif meredam keegoisan Tiongkok dalam menguasai selurruh perairan Laut Tiongkok Selatan.

Padahal bila kita lihat dari segi kekuatan militer, tentu Indonesia sama sekali bukan tandingan dari Tiongkok. Tidak mungkin hanya dari sekedar gertak saja pemerintah Tiongkok langsung takut. Dilihat dari statement yang dikeluarkan pemerintah Tiongkok setelah pernyataan resmi Presiden Jokowi, dapat dilihat bahwa ada sesuatu yang ditakutkan dari reaksi Indonesia.

"Tiongkok dan Indonesia adalah mitra komprehensif. Diantara kami,  persahabatan dan kerja sama adalah arus utama, sementara perbedaan hanyalah bagian saja" itulah pernyataan resmi dari Kementrian Luar Negeri Tiongkok yang disampaikan oleh Jubirnya, Geng Shuang seperti dilansir CNBC (8/1). Sepertinya pemerintah Tiongkok menyadari bila ancaman Indonesia tidak main-main.

Hingga saat ini, perang dagang antara Tiongkok dan Amerika Serikat cukup merugikan terhadap kedua Negara bahkan hingga merembet ke Negara-negara yang sering berhubungan dengan keduanya. Oleh karena itu, Indonesia sebagai salah satu Negara pengimpor produk-produk Tiongkok serta pengekspor produk mentah terbesar Tiongkok sangat dipertimbangkan. Tiongkok tentu tak ingin kehilangan salah satu sumber rezekinya.

Se penting itukah Indonesia dimata Tiongkok?

Ingatkah saat lelang proyek kereta cepat Jakarta-Bandung beberapa tahun silam dimana Tiongkok bersaing dengan Jepang demi mendapatkan hati Indonesia? Saat itu pemerintah tiongkok begitu gigihnya mendapatkan proyek yang sangat ambisius itu. Betapa tidak, soal urusan kereta cepat, Jepang ahlinya.

Dan hubungan Indonesia dengan Jepang dinilai jauh lebih mesra diibanding Indonesia dengan Tiongkok. Dan saat akhirnya Indonesia memilih Tiongkok untuk menjalankan proyek tersebut, tentu hal ini tidak mungkin disia-siakan apalagi oleh sebuah perbuatan yang sama cukup ceroboh yaitu pelanggaran kedaulatan ataupun ZEE Indonesia.

Disisi lain, selain proyek kereta cepat Jakarta-bandung, ada juga beberapa proyek lainnya di Indonesia yang tengah dibangun. Meskipun  banyak pihak menyangsikan hubungan dagang akan terpengaruh karena urusan politik, namun tentunya pemerintah Tiongkok enggan ambil resiko.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun