Mohon tunggu...
shelfany nadyatama
shelfany nadyatama Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa

hobi saya olahraga dan membaca

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Bersama Masyarakat Desa Kebrengan, Mahasiswa Unnes Giat 3 Ubah Sampah Jadi Barang Tambah Rupiah

14 Desember 2022   00:54 Diperbarui: 14 Desember 2022   00:55 308
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bersama Masyarakat Desa Kebrengan, Mahasiswa Unnes Giat 3 Ubah Sampah Jadi Barang Tambah Rupiah

Sampah masih saja menjadi permasalahan yang banyak terjadi di Indonesia. Permasalahan mengenai sampah tidak hanya ada di perkotaan saja namun juga terjadi di pedesaan. Kesadaran masyarakat akan pentingnya pengelolaan sampah yang masih rendah menjadi salah satu faktor permasalahan tersebut. Demikian halnya yang terjadi di Desa Kebrengan yang terletak di Kecamatan Mojotengah, Kabupaten Wonosobo.

Sampah merupakan suatu bahan yang terbuang dari sumber hasil aktivitas manusia maupun proses alam yang belum memiliki nilai ekonomi. Apabila dilihat dari cara pandang yang baru, sampah dipandang sebagai sumber daya yang mempunyai nilai ekonomi dan dapat dimanfaatkan. Desa Kebrengan belum memiliki sistem pengelolaan sampah sehingga sampah yang dihasilkan oleh masyarakat langsung dibuang di TPA (Tempat Pembuangan Akhir). Pada tahun 2019 sempat terdapat kegiatan yang menyerupai bank sampah. Kagiatannya adalah setiap warga wajib mengumpulkan sampah pada saat pertemuan rutin RT ataupun RW, apabila tidak membawa sampah maka akan dikenakan denda. Namun kegiatan tersebut tidak berlanjut dikarenakan adanya wabah covid 19.

Berdasarkan permasalahan tersebut mahasiswa UNNES Giat 3 Desa Kebrengan mencoba untuk mengatasi permasalahan yang ada dengan cara membuat program mengenai pengelolaan sampah yaitu berupa bank sampah. Kegiatan bank sampah tersebut di uji cobakan pada satu RT terlebih dahulu. Setiap kepala rumah tangga akan diberikan karung untuk memilah sampah organik dan anorganik. Sampah anorganik akan ditampung warga selama satu minggu lalu disetorkan ke pihak bank sampah. Sampah yang telah disetorkan akan dipilah oleh pihak pengurus bank sampah. Pengurus bank sampah terdiri dari ibu-ibu yang telah diberikan amanah untuk menjalankan program tersebut. Setiap anggota yang telah dipilih akan menjalankan tugasnya sesuai dengan devisinya masing-masing.

Bersama Masyarakat Desa Kebrengan, Mahasiswa Unnes Giat 3 Ubah Sampah Jadi Barang Tambah Rupiah
Bersama Masyarakat Desa Kebrengan, Mahasiswa Unnes Giat 3 Ubah Sampah Jadi Barang Tambah Rupiah

Bank sampah ini juga memiliki beberapa program selain pemilahan, salah satunya adalah pelatihan pembuatan kerajinan. Program yang telah dijalankan yaitu pembuatan tas belanja dari limbah sampah plastik. Pelatihan pembuatan tas tersebut dilaksanakan pada hari Rabu, 23 November 2022 di Panti Asuhan Al-Mannan Desa Kebrengan. Acara pelatihan tersebut diikuti oleh ibu-ibu dari RT 03 RW 01. Produk tas belanja tersebut berasal dari sampah gelas minuman plastik yang kemudian oleh Mahasiswa Unnes Giat 3 mencoba memanfaatkannya menjadi barang yang fungsional dan bernilai rupiah.

Pembuatan tas tersebut juga bertujuan untuk meminimalisir penggunaan kantong plastik. Toko-toko yang ada di desa Kebrengan memiliki kecenderungan untuk memakai kantong plastik pada saat berbelanja. Tas yang dibuat tersebut digunakan sebagai pengganti kantong plastik yang digunakan ibu-ibu saat berbelanja. Program bank sampah ini diharapkan tidak hanya menjadikan Desa Kebrengan menjadi desa yang bersih dari sampah namun bisa membantu mengangkat perekonomian desa dan mengubah cara pandang masyarakat terhadap sampah.

Bersama Masyarakat Desa Kebrengan, Mahasiswa Unnes Giat 3 Ubah Sampah Jadi Barang Tambah Rupiah
Bersama Masyarakat Desa Kebrengan, Mahasiswa Unnes Giat 3 Ubah Sampah Jadi Barang Tambah Rupiah

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun