Mohon tunggu...
modest fashion
modest fashion Mohon Tunggu... Berbagi Informasi terkait fashion muslim dewasa dan anak-anak

Modest Fashion, Gaya yang Bukan Cuma Tren – Tapi Cerminan Nilai dan Kenyamanan

Selanjutnya

Tutup

Parenting

Membiasakan Anak Berbusana Sopan Sejak Dini : Fondasi Karakter Positif dan Kecintaan anak Budaya Ketimuran

22 Mei 2025   17:50 Diperbarui: 22 Mei 2025   17:50 38
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sebagai orang tua, kita tentu ingin yang terbaik untuk anak-anak kita. Lebih dari sekadar nutrisi dan pendidikan formal, menanamkan nilai-nilai luhur dan adab sejak dini adalah bekal tak ternilai bagi masa depan mereka. Salah satunya adalah kebiasaan berpakaian yang sopan khususnya dalam konteks adat ketimuran kita.

Mengapa hal ini penting? Pakaian bukan hanya penutup tubuh, lho. Ia adalah cerminan karakter, rasa hormat pada diri sendiri dan orang lain, serta bagian dari identitas kita sebagai orang Indonesia. Selain itu, dalam ajaran agama, mengajarkan anak menutup aurat adalah bagian dari tanggung jawab kita sebagai orang tua. Mari kita bahas bagaimana membiasakan si kecil berbusana sopan dan menjaga aurat dengan cara yang menyenangkan dan efektif.

1. Mulai Sejak Dini: Teladan Terbaik Ada pada Orang Tua

Anak-anak adalah peniru ulung. Mereka belajar banyak dari apa yang mereka lihat dan rasakan di lingkungan terdekat. Jadi, langkah pertama dan terpenting adalah Anda sendiri menjadi teladan. Ketika anak melihat orang tuanya (terutama ibu) konsisten berpakaian sopan dan menutup aurat dengan baik di berbagai kesempatan, mereka akan menginternalisasi kebiasaan itu sebagai hal yang normal dan baik.

Biasakan untuk memulai dari rumah. Pilihkan pakaian anak yang nyaman tapi tetap sesuai, bahkan untuk bermain. Ini akan membangun fondasi pengertian tentang "pakaian yang baik" dan busana sopan sejak usia dini.

2. Pilih Pakaian yang Nyaman, Menarik, dan Mendukung Gerak Aktif

Konsep busana santun dan menutup aurat seringkali diasosiasikan dengan pakaian yang "berat" atau "kaku". Padahal, sekarang banyak sekali pilihan pakaian anak muslim yang modis, ringan, dan tetap nyaman untuk gerak aktif anak-anak.

  • Prioritaskan Bahan Adem: Pilih bahan seperti katun atau crinkle yang menyerap keringat dan tidak membuat gerah. Anak yang nyaman akan lebih betah berpakaian sopan dan rapi.

  • Model yang Fleksibel: Desain oversized atau potongan longgar adalah pilihan tepat. Selain menutupi aurat dengan sempurna, model ini juga memberi kebebasan anak untuk berlari, melompat, dan bermain tanpa merasa terbatasi.

  • Warna dan Motif Ceria: Anak-anak suka warna-warni dan motif yang lucu. Padukan prinsip kesopanan dengan desain yang menarik mata mereka. Ini membuat mereka bangga mengenakan pakaian anak muslim yang ia kenakan.

3. Libatkan Anak dalam Memilih (dengan Bimbingan Positif)

Memberi pilihan (dalam batasan yang tepat) akan menumbuhkan rasa kepemilikan pada anak terhadap apa yang ia kenakan.

  • Sediakan Pilihan yang Sudah Sesuai: Misalnya, tunjukkan dua atau tiga pakaian anak yang sudah memenuhi kriteria Anda, lalu biarkan anak memilih mana yang ia suka. Ini juga cara bagus untuk memperkenalkan busana muslim anak yang modern.

  • Ajarkan 'Mengapa' dengan Bahasa Sederhana: Daripada mengatakan, "Ini wajib dipakai!", coba jelaskan, "Bajunya panjang begini bagus lho, Nak. Lebih rapi dan menutupi tubuhmu dengan baik." Atau, "Kalau pakai baju tidak ketat begini, kamu bisa lari-lari bebas tanpa takut terbuka, kan?"

4. Ajarkan Konsep "Sopan" dan "Menutup Aurat" dengan Cerita dan Contoh Positif

Gunakan pendekatan yang lembut dan mudah dipahami anak saat membahas menutup aurat dan kesopanan.

  • Analogi Sederhana: Anda bisa menjelaskan, "Seperti bunga yang cantik, tubuh kita juga harus dijaga dan ditutup agar selalu indah dan dihargai."

  • Fokus pada Keindahan dan Kebanggaan: Ajarkan bahwa berbusana sopan adalah wujud ketaatan yang indah, bukan sekadar kewajiban. Ini akan menumbuhkan rasa bangga pada identitas mereka, baik sebagai pribadi muslim maupun bagian dari budaya ketimuran.

5. Sesuaikan Pakaian dengan Situasi (Konsep Kesopanan Ketimuran)

Adat ketimuran kita sangat menghargai kesopanan dalam berpakaian sesuai tempat dan acara. Ini penting untuk diajarkan pada anak.

  • Baju Harian vs. Baju Acara: Ajarkan perbedaan antara pakaian bermain di rumah, pakaian untuk acara resmi di sekolah, pakaian ke acara keluarga, atau pakaian saat pergi ke rumah teman. Misalnya, busana muslim anak yang lebih formal untuk acara khusus.

  • Pakaian Liburan: Bahkan saat liburan, bisa tetap memilih pakaian yang sopan namun tetap fungsional dan modis.

6. Konsisten dan Sabar: Ini Sebuah Proses

Membiasakan anak itu butuh waktu dan kesabaran. Mungkin ada hari di mana anak ingin memakai pakaian yang kurang sesuai. Hadapi dengan tenang:

  • Ingatkan dengan Lembut: "Nak, kalau ini dipakai ke luar, mungkin kurang pas ya. Coba yang ini, warnanya juga bagus dan kamu bisa gerak bebas."

  • Hindari Membandingkan: Fokus pada perkembangan anak sendiri, bukan membandingkan dengan anak lain.

  • Berikan Apresiasi: Puji anak saat ia memilih atau memakai pakaian yang sesuai dengan baik. "Wah, cantiknya kamu pakai baju ini. Ibu bangga sekali!"

Membangun Fondasi Akhlak Mulia dan Kebanggaan Identitas

Membiasakan anak berbusana sopan dan menutup aurat sejak dini bukan hanya tentang aturan, tetapi tentang membentuk karakter yang berakhlak mulia, percaya diri, dan bertanggung jawab. Dengan pendekatan parenting yang penuh kasih, kesabaran, dan pilihan busana yang tepat, kita bisa menumbuhkan kecintaan mereka pada identitas dan nilai-nilai luhur, sehingga mereka tumbuh menjadi generasi yang membanggakan, baik di mata agama maupun masyarakat.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Parenting Selengkapnya
Lihat Parenting Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun