pada kepalamu yang habis terbakar
ucap yang menguar
pada hatiku yang terlampau letih
terpilin ujar yang membuat perih
cukup sudah
diam sesaat
aku sedang meminjam dingin Antartika
yang membekukan urat-urat syaraf
hingga hanya permintaan ma'af yang tersisa
aku sedang mencabik gulungan rasa kebas
menjadi serpihan kenangan lawas
ternyata kita pernah merasa setara,
kau dan aku dalam rasa bersaudara
cukup sudah
berhenti memekik
gendang telingaku telah lama koyak
bukankah hatimu juga telah lama pekak?
saatnya berada di titik terendah suhu Antartika
minus sembilan puluh derajat celcius saja
sebelum mati membeku berkubang katakata semu. Palsu.
Bandung, 18 Februari 2019
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!