Mohon tunggu...
temali asih
temali asih Mohon Tunggu... Guru -

berbagi dan mengasihi

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Antara Asep dan Keramahan Tatar Sunda

8 Juni 2017   16:11 Diperbarui: 23 Juni 2017   12:26 501
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Betapa kasarnya, betapa kerasnya, betapa tak sopannya, betapa aku juga tak kan betah berlama lama berkali kali harus memanggil namanya.

Inilah Kaitannya.

Dengan kata Asep muncullah sebentuk wajah dalam pikiranku, lelaki yang tampan, berkulit putih kemerahan, senyumnya pun menawan, lagak lagunya bagai seniman, hartawan, dermawan, dan pahlawan (Hahayyy, kau terpikat jua akhirnya...).

Asep tak jauh dari kata kasep, atau tampan atau baik rupa dan juga tingkahnya. Apakah itu bukan ramah namanya?

Kucoba _browsing_ nama Asep.
Wow... Hasilnya sungguh menakjubkan!
Hanya dalam hitungan 0.55 detik saja hasilnya 15.800.000 alamat yang bisa dikaitkan dengan kata Asep.

Istimewa.

Ada juga Paguyuban Asep Dunia (PAD), di situs wikipedia diinformasikan berdiri tanggal 1 Agutus 2010 dan setiap tanggal itu diperingati sebagai Hari Asep Dunia. 
Anggotanya kini lebih dari 26.000 orang! (2014)

Bukan itu saja berserakan kata Asep membuatku bahagia, meski aku belum pernah punya kekasih bernama Asep, tetapi ada juga sih beberapa Asep yang naksir aku (itu jaman dulu...xixixi)

Tuh kan!
Ternyata betul berkaitan. Bahwa nama Asep yang diberikan para sepuhnya, adalah karena keramahan bukan akibat kemarahan, apalagi keharaman.

Asep juga salah satu ikon ternama di kota yang dijuluki kota kembang. Pasangan Asep yang paling pas adalah Neng. Neng mengingatkan kita pada sosok gadis cantik yang ramah pula.

Asep, kasep, ramah, kembang adalah bagian tak terlupakan dalam kehidupanku, dulu dan sekarang.

Baiklah..
Setujukah engkau kini?

Bandung, 8 Juni 2017

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun