Mohon tunggu...
Mania Telo
Mania Telo Mohon Tunggu... swasta -

@ManiaTelo : Mengamati kondisi sosial,politik & sejarah dari sejak tahun 1991

Selanjutnya

Tutup

Politik

Kenapa Golkar Mengkerdilkan Diri?

26 Agustus 2014   14:35 Diperbarui: 18 Juni 2015   02:32 110
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Partai Golkar adalah pemenang Pemilu Legislatif 2014 nomor dua setelah PDIP ; Namun dalam Pemilu Presiden (Pilpres) 2014 yang lalu,Partai Golkar seperti "tunduk" kepada Partai Gerindra dan pribadi Prabowo Subianto dengan Koalisi Merah Putih-nya,padahal Partai Gerindra dalam Pileg 2014  hanya meraih posisi nomor tiga di belakang Golkar. Tentu saja ini menjadi bahan diskusi yang menarik di kalangan politisi jalanan yang menganggap Golkar telah mengkerdilkan dirinya,ada apa dengan Golkar dibawah Aburizal "Ical" Bakrie...?

Ada analisis yang menarik perihal Golkar dibawah kepemimpinan Ical membawa dirinya ke koalisi Merah Putih :

1. Sakit Hati dan janji kekuasaan.

Ada dugaan,Aburizal "Ical" Bakrie merasa sakit hati terhadap kubu Megawati Soekarnoputri ketika dirinya "tertolak" pada saat detik-detik pencalonan capres dan cawapres ; Entah penolakan ini karena PDIP sudah mencalonkan Jokowi sebagai capres dan Ical tertolak sebagai cawapres,ataukah Ical merasa tidak sreg dengan model koalisi yang dibangun oleh PDIP yang tidak menjanjikan jabatan apapun bagi dirinya. Yang jelas keduanya mengandung kebenaran,sebab Ical "lari" ke kubu Prabowo setelah mendapatkan "angin sorga" dijanjikan jabatan "Menteri Utama" bila menang Pilpres 2014. Justru yang agak aneh adalah rekan se partai Ical,yaitu Akbar Tanjung,dimana terkesan mati-matian "demi aturan organisasi" mendukung sebuah proses politik yang dianggap "menyimpang" oleh banyak orang. Ada analisis tersendiri tentang Akbar Tanjung ini,yaitu dirinya memang mau menunjukkan "aturan" Organisasi dan ada kesengajaan untuk "diselundupkan" ke kubu Prabowo Subianto untuk memantau dari dekat,karena bagaimanapun banyak orang lebih percaya seorang Akbar Tanjung bukan sembarang politikus yang "rela" menjual dirinya untuk sebuah proses politik yang keluar dari pakem politik.

2. Kepentingan pribadi mengamankan bisnis Ical,dkk

Seperti diketahui,bahwa bisnis Ical,dkk banyak berkecimpung di dunia pertambangan dan energi. Dalam lima tahun kedepan,sumber energi untuk "membangkitkan" Indonesia adalah tetap dari dunia pertambangan dan energi,siapapun yang berkuasa di Indonesia akan berusaha meraup uang dari bisnis ini. Kekuasaan adalah jalan satu-satunya untuk membuat regulasi-regulasi yang menguntungkan dirinya dan kelompoknya. Oleh karena itu,tidak ada jalan lain bagi Ical,dkk untuk terlihat "garang" maka harus ber-koalisi dengan Prabowo Subianto yang sosoknya masih dianggap "menakutkan" oleh banyak orang,bahkan pemerintahan SBY pun dianggap "takut" dengan nama Prabowo Subianto.

2 Analisis itulah yang sampai sekarang mayoritas menjadi isu perbincangan politisi jalanan dan diyakini kebenarannya oleh banyak orang tentang Partai Golkar. Menjual kewibawaan dan merendahkan diri "rela" dipimpin oleh partai politik lain untuk sebuah partai besar seperti Golkar bukan tipikal seorang Akbar Tanjung,politikus senior yang membangun Golkar ketika era Orba berakhir dan hampir saja dibubarkan di era Gus Dur. Martabat Partai Golkar sekarang seperti pecundang yang berada dibawah ketiak Prabowo Subianto,demikian orang-orang mencibir partai besar itu. Bahkan Ical pun dianggap tak layak memimpin Golkar,karena yang justru layak memimpin Golkar adalah Prabowo Subianto,karena wibawa Ical jauh dibawah seorang Prabowo Subianto. Penghinaan yang diterima oleh Partai Golkar memang sangat menyakitkan para pendiri Golkar,oleh karena itu diramalkan akan terjadi pergolakan besar di internal partai tersebut setelah kekalahan beruntun Partai tersebut di ajang demokrasi yang bergengsi ini.

Kalau Golkar ikut-ikutan menuduh bahwa Pilpres 2014 ini curang secara sistimatis,terstruktur,dan masif ,maka Golkar harus bercermin bagaimana dirinya pernah memenangi Pemilu di era ORBA ; Jadi,Golkar sekarang (dibawah kepemimpinan Ical,dkk) memang pamornya runtuh dan sedang menjadi bahan tertawaan orang. Partai besar yang mengkerdilkan diri,begitu sebutan banyak orang....!

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun