Mohon tunggu...
Ardipri
Ardipri Mohon Tunggu... Petani - Opini

Opini publik

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Cinta Akhir Senja

10 Mei 2019   08:22 Diperbarui: 10 Mei 2019   08:29 20
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
commons.wikimedia.org

Telapak tak lagi menapak
Terjatuh jalan merangkak
Terlena terlupa akan segala
Makna arti rasa

Mata yang begitu tajam
Menatap sinis merajam
Tak ada masa depan
Teriak tanpa meredam

Susunan candi berbatu
Kuat keras menyatu
Cinta tak lelap lelah
Hanya karena mewah

Lama menyiangi rasa
Memilah hingga tua lusa
Tertulus hati karena cinta
Tua rasa terasa

Hingga rasa itu perlahan hilang
Terapuh dalam kecewa
Terhapus oleh waktu
Terlelap dalam tidur

Apa kabar ?
Suaraku masih merdu
Masih seperti dulu
Namun tak lagi menunggu

Tak tertulis nama
Tak ada kata dendam
Tak terasa aku mulai tua
Ragakupun melemah

Petualang sang musafir
Perlahan mengucap doa
Melangkah tanpa telapak akhir
Hingga kelak terlahir

Liang lahat mulai terlihat
Dirimu tak nampak berinjak
Terbuka kain pembungkus diri
Aku tak mampu berdiri

Selamat senja cintaku
Perjalanku berakhir
Nisanku terlahir
Teruskan kisahmu

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun